Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pemkab Cianjur Kuatkan Kolaborasi Percepat Cakupan Vaksinasi

Benny Bastiandy
10/10/2021 17:51
Pemkab Cianjur Kuatkan Kolaborasi Percepat Cakupan Vaksinasi
Pelaksanaan vaksinasi covid-19 di Cianjur, Jawa Barat.(MI/Benny Bastiandy)

PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus menguatkan kolaborasi dengan TNI dan Polri mempercepat vaksinasi covid-19. Hal itu mengingat penilaian pemerintah pusat terhadap cakupan vaksinasi di Kabupaten Cianjur yang belum memenuhi target sehingga pekan ini berada pada PPKM level 3.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan menindaklanjuti penilaian PPKM yang saat ini berada pada level 3, Pemkab Cianjur langsung mengadakan pertemuan dengan unsur Forkopimda. Terutama dengan TNI dan Polri dengan tujuan menyamakan persepsi mempercepat cakupan vaksinasi covid-19.

"Kami berkomitmen 10 hari ke depan kita percepat lagi vaksinasi," kata Herman, Minggu (10/10).

Agar penilaian PPKM di Kabupaten Cianjur bisa kembali naik jadi level 2, kata Herman, maka dibutuhkan stok vaksin sebanyak 500 ribu dosis. Estimasinya, per hari bisa memvaksinasi sebanyak 50 ribu suntikan dosis.

"Kita bagi-bagi tugas melaksanakan vaksinasi antara Pemkab Cianjur, TNI, Polri, rumah sakit, serta puskesmas-puskemas," bebernya.

Menurut Herman butuh strategi-strategi agar cakupan vaksinasi bisa terus dipercepat. Namun tentunya harus dibarengi juga dengan stok atau pasokan vaksin.

"Sebetulnya kalau penanganan covid-19, kita sudah berada pada level 1 dinilai dari berbagai indikator. Kita hanya terkendala masalah vaksin saja. Makanya, kita terus kuatkan sinergitas dengan Polri dan TNI," ujarnya.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, menjelaskan pada penanganan covid-19 termasuk indikator treatment dan tracing, Kabupaten Cianjur berada pada level 1. Namun sekarang cakupan vaksinasi menjadi indikator penilaian serta asesmen dari WHO.

"Mau tidak mau, kita harus menerima kenyataan karena vaksin tidak mencapai 50 persen," terang Irvan.

Irvan memandang perlu dilakukan kembali strategi percepatan vaksin agar cakupannya bisa meningkat. Peran TNI dan Polri dinilai sangat penting karena mereka jadi garda terdepan membuka layanan langsung vaksinasi.

"Sejauh ini kita sudah bekerja maksimal mempercepat vaksinasi. Kita lebih tingkatkan lagi upaya dan sinergitasnya," pungkas Irvan. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik