Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
POLRES Indramayu, Jawa Barat menetapkam tujuh orang sebagai tersangka dalam, kasus bentrokan di kawasan lahan HGU PG Rajawali II Kecamatan Tukdana, Indramayu. Dalam peristiwa tersebut, dua orang tewas.
Ketujuh tersangka masing-masing atas nama T, 43, warga Desa Amis, Kecamatan Cikedung yang menjabat sebagai ketua Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-Kamis). Tersangka lainnya, E, 53, dan D, 46, warga Desa Mulyasari, Kecamatan Bangodua, S, 48, warga Desa Bunder, Kecamatan Widasari dan Swy, 51, warga Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg. Kelima tersangka sudah ditahan di Mapolres Indramayu.
Kapolres Indramayu, AKBP Lukman Syarief menjelaskan dua tersangka lainnya saat ini masih dalam pengejaran. "Nama keduanya sudah kami kantongi," tutur Lukman, Rabu (6/10).
Keduanya juga dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Keduanya juga merupakan pelaku pembacokan terhadap korban hingga meninggal dunia.
Seperti diketahui, konflik terjadi pada Senin (4/10) sekitar pukul 10.15 WIB di kawasan lahan HGU PG Rajawali II Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Akibatnya, dua petani meninggal dunia masing-masing Suhenda, 40, warga Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka dan Dede Sutaryan alias Yayan, 41, warga Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh.
Ketujuh tersangka dijerat sejumlah pasal. Diantaranya pasal 338 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 15 tahun dan pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman penjara paling lama 10 tahun.
Menyinggung peran T yang merupakan ketua FKamis dan juga anggota DPRD Indramayu, Lukman menjelaskan tersangka diduga menggerakkan dan menghasut kelompoknya untuk melakukan perlawanan. Baik perlawanan kepada petani penggarap maupun petani yang bermitra dengan pabrik gula serta melakukan perlawanan kepada aparat.
"Motif tersangka mempertahankan lahan garapan yang diakui sepihak. Sehingga mereka menghasut anggota dan pengurus FKamis untuk mempertahankan lahan tersebut," tutur Lukman.
Konflik di lahan perkebunan PG Jatitujuh sudah berlangsung cukup lama. Berbagai pertemuan antarpihak yang berkonflik sudah beberapa kali dilakukan.
Untuk itu, lanjut Lukman, tindakan tegas dengan menangkap pelaku dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Menurut Lukman, petani sebetulnya ingin bermitra dengan pemerintah. Namun mereka selalu dihalang-halangi oleh F Kamis. (OL-15)
CEMARAN senyawa merkuri ditemukan di Waduk Cirata, Jawa Barat. Kandungan merkuri ditemukan dari tubuh ikan yang diambil dari waduk Cirata.
Hujan yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan terjadinya tanah longsor menimpa satu rumah warga di Kampung Kiararambai, Desa Girimukti, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jabar.
Saat ini sejumlah sekolah swasta di Jabar masih sepi peminat, akibat masyarakat yang cenderung memilih sekolah negeri.
Adapun untuk presentasi non-akademik, setiap juaranya memiliki nilai masing-masing
GUBERNUR Jawa Barat, Dedi Mulyadi meminta kepada korban bencana pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Pasirmunjul, Sukatani, Purwakarta untuk segera meninggalkan lokasi pengungsian.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
Harga tiket masuk yang relatif terjangkau menjadikan keluarga memilih Pantai Tirta Ayu sebagai tempat untuk berlibur.
RDTR Krangkeng disusun untuk mempercepat pengembangan sektor-sektor unggulan seperti industri yang dipadukan dengan konsep infrastruktur hijau
HARI Kebangkitan Nasional bukan hanya menjadi momen mengenang sejarah perjuangan bangsa, melainkan juga refleksi penting bagi pembangunan daerah, termasuk Kabupaten Indramayu.
Keberadaan tim ini untuk memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi investor yang menanamkan modal dan berusaha di Kabupaten Indramayu
Tim Saber Pungli diturunkan dan berhasil mengamankan puluhan orang yang diduga preman karena diduga telah mengganggu aktivitas perekonomian di Pasar Sandang Jatibarang.
Banjir rob selama ini menjadi bencana langganan yang dialami warga di Desa Eretan Kulon. Rob bahkan tidak datang hanya sekali, namun bisa dua kali dalam sehari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved