Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Tercatat 1.974 Keluarga Di Pidie Tidak Miliki Rumah Tinggal

Amir MR
06/10/2021 11:47
Tercatat 1.974 Keluarga Di Pidie Tidak Miliki Rumah Tinggal
Di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, sedikitnya 1.974 keluarga, tidak memiliki rumah tempat tinggal (Back Log).(Antara)

FENOMENA masyarakat miskin sering tidak berujung dan sulit menggapai garis finish. Hal itu kerap terjadi di berbagai belahan bumi atau dimanapun daerahnya. Selain banyak tidak memiliki pekerjaan, juga tidak sedikit krisis rumah tempat tinggal.

Seperti di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, sedikitnya 1.974 keluarga, tidak memiliki rumah tempat tinggal (Back Log). Sebagian mereka kini menumpang pada rumah famili atau menpati kediaman keluarga. Ada juga sebagian lagi menyewa rumah kontrakan.

Strata ekonomi warga Pidie berikutnya adalah keluarga miskin memiliki tempat tinggal, tapi kondisi rumahnya tidak layak huni. Jumlah status sosial ekonomi seperti ini terdata sebanyak 19.706 keluarga.

Ribuan keluarga miskin atau kategori tidak mampu yang belum memiliki rumah ini tersebar di 23 kecamatan se kabupaten Pidie. Itu sesuai data dikeluargakan Krisna (Kolaborasi perencanaan dan informasi Kinerja Anggaran) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, pada tahun 2020.

Di tahun 2021 ini, hitungannya kemungkinan bertambah lagi. Apalagi kondisi keuangan masyarakat semakin tidak menentu setelah didera pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Perkim (Perumahan Rakyat dan Permukiman) Pidie, Thantawi, kepada Media Indonesia, Selasa (5/10) mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya pemulihan krisis rumah di kabupaten pesisir Selat Malaka itu. Terutama melalui program rehab rumah atau pembangunan rumah baru layak huni.

"Program ini bersumber Dana Alokasi Khusus, Dana Alokasi Umum atau Anggaran Perbelanjaan Nasional. Ini tentu dilakukan bertahap dan butuh kesabaran" tutur Thantawi.

Thantawi mencontohkan, program bangun rumah baru layak huni yang sudah terlaksana pada tahun 2020 sebanyak 161 unit. Berikut sedang proses pembangunannya tahun 2021 ini sebanyak 103 unit. Itu merupakan sumber dana alokasi Khusus (DAK).

Adapun bangun baru, dari sumber dana alokasi umum (DAU), masing-masing pada tahun 2020 sebanyak 49 unit dan 2021 ini sebanyak 32 unit.

"Sebelum dibangun baru itu tentu lebih dulu diverifikasi di lapangan. Harapannya si penerima itu lebih layak dan wajar. Insya Allah program ini terus berjalan dan perlu dukungan semua pihak," tandasnya. (OL-13)

Baca Juga: Kodim 1603 Bikin Sumber Air Sudekat di Pelosok Sikka

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya