KAWANAN gajah liar memasuki lahan perkebunan warga di kawasan hutan perbukitan Pante Bahagia, Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Sekitar 50 hektare tanaman perkebunan dan palawija hancur dimakan hewan bertubuh besar yang dilindungi Undang-undang tersebut.
Lokasi paling parah terjadi serangan antara lain yaitu di Desa Blang Pante dan Desa Lueng. Ada sekitar 12 ekor kawanan gajah berbagai ukuran atau berbagai usia berkeliaran di lokasi itu.
Itu sebabnya, petani takut pergi beraktivitas di kebun yang sering dimasuki gajah liar. Mereka khawatir kalau berpapasan hewan besar berbelalai itu.
Catatan diperoleh Media Indonesia, pada sekitar Rabu 28 Februari 2018, tiga orang pencari buah jernang di kawasan hutan sekitar, dikejar gajah liar. Satu diantaranya bernama Muklis,22, mengalami patah kaki setelah diinjak gajah. Dua temannya Muhammad,27, dan Basri, 24, selamat dari kejaran binatang liar itu.
Lukman, tokoh masyarakat Kecamatan Paya Bakong, Selasa (22/9) mengatakan ganguan gajar liar itu semakin parah sekitar empat bulan terakhir. Sekitar 50 hektare kebun durian, rambutan, kakao, pisang dan lahan palawija lainnya rusak.
Gajah juga merusak gubuk tempat beristirahat petani. Bahkan pada malam hari hewan berdaun telingan sebesar niru itu sampai mendekati permukiman warga.
"Warga di beberapa desa sekitar umumnya mencari nafkah sebagai petani atau pekebun. Sekarang sebagian mereka gagal panen karena semakin parah serangan sekitar empat bulan terakhir. Mereka berharap pihak pemerintah terkait atau BKSDA bisa mengatasi persoalan ini. (OL-13)
Baca Juga: Gajah Jantan Ditemukan Mati tanpa Kepala di Aceh Timur