Warga Aceh Gelar Doa Keliling Kampung Tolak Covid-19

Amiruddin MR
16/9/2021 09:05
Warga Aceh Gelar Doa Keliling Kampung Tolak Covid-19
Suasana zikir atau berdoa keliling dan tolak di Desa Blang Garot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Rabu (15/9) malam.(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

BERBAGAI cara dilakukan masyarakat Aceh untuk mengusir covid-19 yang telah dua tahun melanda negeri ini. Selain dengan prokes kesehatan, perawatan medis, ada juga cara  membaca doa qunut setiap salat lima waktu dan berdoa setelah salat.

Satu lagi yang tampak unik yaitu dengan cara berjalan kaki ber keliling kampung sambil melantunkan ayat Alquran, mengumandangkan zikir dan membaca doa tolak bala. Untuk mengusir kegelapan malam setiap orang memegang obor buluh bambu ditangannya.

Di Kabupaten Pidie misalnya, dalam sepekan terakhir banyak warga desa melakukan usaha atau berikhtiar berdoa tolak virus Corona dengan metoda mengelilingi permukiman warga.  Terutama di kawasan pedalaman yang jauh dari hiruk pikuk keramaian kota.

Amatan Media Indonesia, pada Rabu (16/9) malam, di Desa Pante Garot dan desa tetanganya Meunasah Blang, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie misalnya. Ribuan warga setelah setelah salat insya berjamaah, berkumpul di depan masallah. Lalu dipimpin oleh beberapa tokoh agama dan tetua desa
bergerak dengan bekal obor berkeliling kampung.

Mereka melantunkan Allahu Akbar.... Allahu.... Akhbar....!

Lalu diteruskan doa-doa dalam Qur'an bernuasa ayat suci. Seperti Waquljaal haqqu wazahaqal bathil, innal bathila qana zhahuqa....!

Artinya: Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap. Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Qur'an Surat Al-Isra'  ayat 81).

Di sudutsuduk kampung mereka berdiri sejenak, lantas berdoa yang dipimpin oleh seorang teungku atau ustadh.

Sabirin, warga Desa Blang Garot, Kecamatan Indajaya, kepada Media Indonesia menuturkan, doa keliling tolak bala dan pendemi Covid-19 ini dilakukan serentak di wilayah kemesjidan At-Taqwa Garot. Diantaranya adalah meliputi Desa Pante Garot, Meunasah Blang, Dayah Muara, Keubang dan Desa Meulayu.

"Walaupun digelar ramai-ramai berkeliling kampung, tapi harus sesuai protokol kesehatan Covid-19" kata Muslim warga lainnya.

Penelusuran Media Indonesia, di Aceh tolak bala dengan cara berdoa keliling kampung ini adalah tradisi turun temurun, sejak zaman kerajaan ratusan tahun silam. Itu biasanya dilakukan saat pandemi wabah penyakit menular mematikan, ketika serangan hama tanaman padi, musim kemarau panjang atau bala benjana lainnya.

Ratusan tahun silam di Aceh pernah mewabah penyakit virus menular berbahaya. Warga Aceh menyebutnya thaeun ija brok (thaun kain busuk). Ketika itu juga terjadi kematian masal dan berlarut di bumi berjulukan Serambi Mekkah ini.

Apalagi kendala pada zaman itu, minim penanganan medis secara evektif. Sesuai penuturan orang tua, diantara suatu cara ber ikhtiar minta pertolongnan yang maha kuasa, disetiap permukiman warga digelar doa bersama seraya berkeliling kampung hingga memasuki seluruh lorong kecil. (OL-13)

Baca Juga: Disurati Kadis Kesehatan, Kejari Sikka malah Tantang Duel

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya