Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Lampung Miliki Potensi Besar Serap Program Makmur

Dwi Apriani
11/9/2021 10:50
Lampung Miliki Potensi Besar Serap Program Makmur
Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat meninjau Program Makmur budidaya singkong di Desa Lempuyang Bandar, Kecamatan Way Pangub(MI/Dwi Apriani)

BERBAGAI upaya dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan sektor pertanian. Termasuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan kesejahteraan petani. Di Lampung, sebagian besar penduduknya merupakan petani dan hasil pertanian di Lampung cukup besar.

Salah satu dorongan dari pemerintah itu terlihat dari langkah Menteri BUMN Erick Thohir, yang meluncurkan Program Makmur pada Agustus lalu. Program ini merupakan salah satu program andalan dari Kementerian BUMN untuk mensejahterakan petani di Lampung.

Ini adalah program agrosolusi dari PT Pupuk Indonesia (Persero) yang terus berlanjut. Untuk di Lampung, sasarannya baik untuk komoditas singkong, jagung maupun padi.

Staf Khusus III Menteri BUMN, Arya Sinulingga, saat meninjau Program Makmur budidaya singkong di Desa Lempuyang Bandar, Kecamatan Way Pangubuan, Lampung Tengah, mengatakan melalui program ini para petani mendapatkan banyak kemudahan.

"Lewat program ini bibitnya dicarikan, pupuknya diberi, ada pelatihannya, ada bimbingannya dan nanti akan dicarikan juga pembeli dan offtaker-nya," kata Arya.

Menurutnya, program ini merupakan satu ekosistem untuk membantu petani. "Dan lebih hebat lagi program ini dia dapat pendanaan dan pupuk yang bagus, serta bisa meningkatkan produktivitas sampai 20-30 persen," tambahnya.

Arya mengatakan lewat Program Makmur dari Pupuk Indonesia ini, pendapatan petani bisa meningkat, jika harganya bagus maka petani akan semakin sejahtera dan makin baik.

“Jadi ini programnya Pupuk Indonesia yang keren dan Pak Menteri akan dorong terus," katanya.

Ke depan, Arya berharap program ini bisa mencapai target sebesar 4 juta hektar sebagaimana diharapkan Menteri BUMN. “Kalau semua tercapai, petani kita akan sejahtera," kata Arya.

Senior Project Manager Program Makmur Pupuk Indonesia, Supriyoto, mengatakan di Program Makmur Lampung Tengah ini sendiri, adalah budidaya singkong di atas lahan seluas 30 hektar dan melibatkan 20 orang petani.

“Dalam kegiatan di wilayah Lampung ini, project leader-nya adalah PT Pusri Palembang," kata Supriyoto.

Para petani peserta program, mendapatkan jaminan permodalan, penyediaan pupuk berkualitas, benih dan pestisida serta mendapatkan konsultasi dari para ahli agronomi.

"Kami juga melakukan kawalan teknologi, bekerjasama dengan pemerintah setempat memberikan pendampingan kepada petani agar hasilnya optimal," jelas Supriyoto.

Selain itu, petani juga mendapatkan jaminan adanya pembeli dengan harga yang menguntungkan petani.

Salah satu peserta Program, Supadman, 55 tahun, petani yang berdomisili di Kec. Seputih Mataram, mengungkapkan dirinya sangat senang karena mendapatkan banyak manfaat dari program ini.

“Kami memperoleh kebutuhan modal, pupuk, pestisida, dan lain-lain dalam bentuk barang, kami juga banyak dibantu PPL, diberi pengarahan-pengarahan. Harga jual juga sudah jelas," jelasnya.

Selain budidaya singkong, di Lampung Tengah Program Makmur juga akan dilakukan untuk petani padi di Kecamatan Gedung Meneng di atas lahan seluas 492 hektar.

Selain itu, juga di Lampung Selatan untuk budidaya jagung di Kecamatan Natar di atas lahan 10 hektar. “Ini baru awal, kegiatan Makmur di propinsi Lampung akan terus kami tingkatkan karena memang potensinya sangat besar," kata Supriyoto.

Realisasi Program Makmur hingga saat ini, secara nasional telah mencapai 40.332 hektar, dan melibatkan 28.884 petani. Hampir keseluruhan program dilakukan dengan memanfaatkan pupuk non subsidi.

Dari hasil panen di sejumlah daerah, menunjukan bahwa petani yang mengikuti Program Makmur dapat meningkatkan produksinya hingga rata-rata 42 persen untuk tanaman jagung, dan 34 persen untuk tanaman padi. “Keuntungan petani juga meningkat rata-rata sebesar 52 persen untuk tanaman padi, dan 41persen untuk tanaman jagung," tutup Supriyoto. (OL-13)

Baca Juga: Ganjar Minta Uji Coba Pembukaan Tempat Wisata di Pulau Karimunjawa



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya