Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pemeriksaan Spesimen Covid-19 di NTT Jauh dari Target

Palce Amalo
27/8/2021 09:06
Pemeriksaan Spesimen Covid-19 di NTT Jauh dari Target
Ilustrasi pemeriksaan swab PCR(ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

ENTOMOLOG Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Pencatatan Sipi Nusa Tenggara Timur (NTT) Acep Effendi menyebutkan pemeriksaan spesimen covid-19 di daerah itu masih jauh dari target. Target pemeriksaan per hari antara 10-23 Agustus berjumlah 47.605 spesimen, tetapi realisasi hanya mencapai 20.465 spesimen atau rata-rata per hari 2.924 spesimen (6,1%).

Target tersebut sesuai Instruksi Mendagri Nomor 31 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 dan Instruksi Mendagri Nomor 32 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, 2, dan 1. Di NTT, PPKM Level 4 diterapkan di Kota Kupang, Kabupaten Sikka, Sumba Timur dan Ende, sedangkan 18 kabupaten lainnya menerapkan PPKM Level 3.

Di Kota Kupang dengan kasus aktif covid-19 terbanyak di NTT, dari target 4.585 spesimen swab yang harus diperiksa setiap hari, rata-rata hanya mencapai 1.209 spesimen atau 26,4%.

Capaian tertinggi di Kabupaten Sumba Barat mencapai 68,8%, Alor 60,9%, Rote Ndao 42,5%, dan Manggarai Barat 9,5%. Adapuan realisasi terendah di Ngada 0,3%, Lembata 0,5% dan Flores Timur 0,7%. Kondisi tersebut disebabkan banyak faktor.

"Pemeriksaan spesimen per hari belum mencapai target karena salah satu kendalanya keterbatasan logistik rapid antigen maupun pemeriksaan PCR dan pengiriman spesimen terkendala transportasi pesawat dari Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya karena maskapai tidak mau mengangkut spesimen swab," ujarnya di Kupang, Jumat (27/8).

Baca juga: Dokter Ahli Patologi Klinik Mundur dari Lab Biokesmas NTT

Persoalan lain ialah input pelaporan dalam aplikasi new all record (NAR) belum sempurna, masih ada warga yang tidak proaktif melakukan swab yang disebabkan adanya stigma di masyarakat terkait pasien covid, pelaku perjalanan pindah alamat sehingga sulit dilacak oleh petugas.

Untuk itu, Dia merekomendasikan kabupaten dan kota lebih giat lagi melakukan pencegahan dan pengendalian covid-19 dan lebih mengaktifkan satgas penanganan covid-19 sampai tingkat RT dan RW dengan pendanaan yang memadai.

Selain itu, protokol kesehatan dijalankan secara serius melalui 5M, peningkatan pengawasan oleh aparat keamanan, dan percepatan vaksinasi covid-19 agar secepatnya tercapai herd immunity atau kekebalan kelompok.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik