Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

PLTU Jawa 9 & 10 Salurkan Bantuan untuk Nelayan 

Budi Ernanto
26/8/2021 22:30
PLTU Jawa 9 & 10 Salurkan Bantuan untuk Nelayan 
Pemberian bantuan di Cilegon, Banten, Kamis (26/8).(DOK IST)

KALANGAN nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rukun Nelayan Suralaya berharap bantuan dan pembinaan dari manajemen pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 & 10, PT Indo Raya Tenaga (IRT), dapat terus berlanjut.

Hal itu diungkapkan ketika mereka mengapresiasi IRT yang telah memberikan bantuan sembako di Pulomerak, Cilegon, Banten, Kamis (26/8). Para nelayan di Suralaya juga berharap hubungan baik kedua pihak berkelanjutan.

Dalam kegiatan itu, hadir direksi IRT. Diantaranya Yudianto Permono, Jinyoung Jeong, dan Steve Adrianto. Adapun bantuan yang diberikan adalah 900 kg beras atau 36 karung (isi 25 kg), 30 dus mie, masker 17 box. Sebelumnya juga diberikan 50 life jacket dan lampu penerangan (2 tiang)

"Nelayan di Suralaya ada dua titik, yakni di Pangkalan Nelayan Suralaya dan Tanjung Pucut. Selanjutnya sembako ini didistribusikan kepada anggota nelayan. Kami berterimakasih atas apa yang diberikan dan dilakukan manejemen IRT," kata Muhammad Yumi, salah satu Ketua KUB Nelayan Rukun Suralaya.

"Kebutuhan nelayan selain sembako, adalah peralatan melaut seperti kapal dan mesin kapal. Jadi kalau ada program distribusi peralatan kapal dengan senang hati, masyarakat nelayan menyambutnya," sambung dia.

Di kesempatan sama, Tarsan, Wakil Ketua HNSI Rukun Suralaya, mengatakan hal senada. Dia juga mengungkapkan, nelayan Suralaya merasa terbantu dan diperhatikan oleh PT IRT. Tarsan juga mengingatkan kalangan nelayan agar tidak terbawa provokasi pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan nelayan untuk kepentingan individu atau kelompok lain.

Baca juga: Marinir Vaksinasi Dosis Dua Nelayan dan Pedagang Pasar

Dia menekankan, jika ada nelayan Suralaya meminta proyek pekerjaan di areal proyek PLTU Jawa 9 & 10, itu bukanlah untuk kepentingan nelayan seutuhnya, melainkan guna kepentingan pribadi. Nelayan, sejatinya mengurusi pembinaan kemampuan mencari ikan, membenahi peralatannya, termasuk mengurusi kapal untuk melaut. Mencari proyek pekerjaan di pembangunan pembangkit, menurutnya bukanlah ranah kerja nelayan. 

Tarsan pun menyebut bahwa tersiar kabar ada yang mengatas namakan nelayan dan meminta proyek. "Jadi nelayan itu ngurisinnya soal kapal, pembinaan terhadap anggota, dan kegiatan yang kaitannya dengan pesisir, bukan lainnya," tegas Tarsan.

"Kalau mau bisnis, jangan nelayan dijadikan tameng. Silahkan saja menempatkan diri berkapaitas sebagai pengusaha, sehingga bisa bertindak profesional dan tidak merugikan orang lain," imbuhnya.

Sementara itu manajemen IRT menegaskan bahwa pemberian bantuan adalah bentuk perhatian kepada nelayan yang menjadi salah satu stakeholders terdekat dengan lingkungan kerja PLTU Jawa 9 & 10.

IRT berharap nelayan bisa terbantu dengan apa yang dilakukan. "Apa yang kami lakukan ini bukanlah agenda sesekali saja. Kami bersama-sama nelayan sama-sama saling memperhatikan dan guyub. Karenanya, kami juga bangunkan pangkalan dan bina kawan-kawan nelayan agar bisa lebih maju dan lebih sejahtera," kata Kardi Kasiran mewakili manajemen IRT. (R-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya