Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KALANGAN nelayan yang tergabung dalam Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rukun Nelayan Suralaya berharap bantuan dan pembinaan dari manajemen pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 9 & 10, PT Indo Raya Tenaga (IRT), dapat terus berlanjut.
Hal itu diungkapkan ketika mereka mengapresiasi IRT yang telah memberikan bantuan sembako di Pulomerak, Cilegon, Banten, Kamis (26/8). Para nelayan di Suralaya juga berharap hubungan baik kedua pihak berkelanjutan.
Dalam kegiatan itu, hadir direksi IRT. Diantaranya Yudianto Permono, Jinyoung Jeong, dan Steve Adrianto. Adapun bantuan yang diberikan adalah 900 kg beras atau 36 karung (isi 25 kg), 30 dus mie, masker 17 box. Sebelumnya juga diberikan 50 life jacket dan lampu penerangan (2 tiang)
"Nelayan di Suralaya ada dua titik, yakni di Pangkalan Nelayan Suralaya dan Tanjung Pucut. Selanjutnya sembako ini didistribusikan kepada anggota nelayan. Kami berterimakasih atas apa yang diberikan dan dilakukan manejemen IRT," kata Muhammad Yumi, salah satu Ketua KUB Nelayan Rukun Suralaya.
"Kebutuhan nelayan selain sembako, adalah peralatan melaut seperti kapal dan mesin kapal. Jadi kalau ada program distribusi peralatan kapal dengan senang hati, masyarakat nelayan menyambutnya," sambung dia.
Di kesempatan sama, Tarsan, Wakil Ketua HNSI Rukun Suralaya, mengatakan hal senada. Dia juga mengungkapkan, nelayan Suralaya merasa terbantu dan diperhatikan oleh PT IRT. Tarsan juga mengingatkan kalangan nelayan agar tidak terbawa provokasi pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan nelayan untuk kepentingan individu atau kelompok lain.
Baca juga: Marinir Vaksinasi Dosis Dua Nelayan dan Pedagang Pasar
Dia menekankan, jika ada nelayan Suralaya meminta proyek pekerjaan di areal proyek PLTU Jawa 9 & 10, itu bukanlah untuk kepentingan nelayan seutuhnya, melainkan guna kepentingan pribadi. Nelayan, sejatinya mengurusi pembinaan kemampuan mencari ikan, membenahi peralatannya, termasuk mengurusi kapal untuk melaut. Mencari proyek pekerjaan di pembangunan pembangkit, menurutnya bukanlah ranah kerja nelayan.
Tarsan pun menyebut bahwa tersiar kabar ada yang mengatas namakan nelayan dan meminta proyek. "Jadi nelayan itu ngurisinnya soal kapal, pembinaan terhadap anggota, dan kegiatan yang kaitannya dengan pesisir, bukan lainnya," tegas Tarsan.
"Kalau mau bisnis, jangan nelayan dijadikan tameng. Silahkan saja menempatkan diri berkapaitas sebagai pengusaha, sehingga bisa bertindak profesional dan tidak merugikan orang lain," imbuhnya.
Sementara itu manajemen IRT menegaskan bahwa pemberian bantuan adalah bentuk perhatian kepada nelayan yang menjadi salah satu stakeholders terdekat dengan lingkungan kerja PLTU Jawa 9 & 10.
IRT berharap nelayan bisa terbantu dengan apa yang dilakukan. "Apa yang kami lakukan ini bukanlah agenda sesekali saja. Kami bersama-sama nelayan sama-sama saling memperhatikan dan guyub. Karenanya, kami juga bangunkan pangkalan dan bina kawan-kawan nelayan agar bisa lebih maju dan lebih sejahtera," kata Kardi Kasiran mewakili manajemen IRT. (R-3)
Okta dikenal sebagai pribadi yang gigih dan pantang menyerah. Menurut ibunya, Okta telah beberapa kali mencoba mendaftar sebagai anggota TNI dan Polri.
GUBERNUR Banten Andra Soni memperpanjang waktu pembebasan pokok dan sanksi pajak kendaraan bermotor (PKB) hingga 31 Oktober 2025.
Keluhan itu mereka sampaikan melalui Posko Pengaduan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tangerang yang dibuka sejak awal Juni 2025 lalu.
KOALISI Pemuda Mahasiswa Banten (KPMB) menyampaikan beberapa catatan terkait aksi tanam mangrove yang digelar di kawasan pesisir Tangerang
Andra Soni untuk rencana perluasan MRT, sedangkan untuk bekerja sama dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi belum dilakukan.
Momen liburan bersama keluarga atau dengan rekan kerja di kantor akan semakin seru dan berkesan saat dilakukan di lokasi yang tepat, seperti Mutiara Carita Cottages.
Adapun bantuan yang sudah disalurkan yakni, 30 paket kebutuhan keluarga (family kit), 30 paket kebutuhan anak, beras ukuran 20 kilogram (kg) sebanyak tiga karung,
Aksi kemanusiaan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-65 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) ke-25.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
BWA merealisasikan bantuan Al-Qur'an kepada peserta doa dan dzikir Jama'ah Dzikir Nurul Wathon Al Hambalangi Wal Khithoh Indonesia sebanyak 1.000 eksemplar untuk 1.000 jamaah.
Bencana pergeseran tanah di Purwakarta berdampak pada 56 kepala keluarga (KK) atau 206 jiwa, dengan 84 jiwa (26 KK) di antaranya masih mengungsi.
Selain menyerahkan bantuan, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi juga meminta kepada warga yang terdampak bencana pergerakan tanah agar tidak menempati lokasi tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved