Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEGIATAN pengiriman (droping) air bersih untuk membantu warga daerah kekeringan akibat kemarau di Klaten, Jawa Tengah, hingga saat ini telah mencapai 411 tangki. Sementara ada lima desa yang kekeringan saat ini, yakni Desa Tegalmulyo, Sidorejo dan Tlogowatu di Kecamatan Kemalang; Bandungan di Jatinom; dan Ngerangan di Bayat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten Yuwana Haris mengungkapkan kegiatan droping air ke daerah yang mengalami kekeringan mulai dilakukan pada 4 Juni 2021. Untuk droping air bersih ke lima desa yang dilanda kekeringan, BPBD Klaten mengoperasikan tiga mobil tangki.
Baca juga: Lima Desa Kekeringan di Klaten Minta Bantuan Air Bersih
Dari jumlah droping air 411 tangki itu tersalur ke Desa Tegalmulyo 124 tangki, Sidorejo 122 tangki, Tlogowatu 33 tangki, Bandungan 21 tangki dan Ngerangan 111 tangki.
Menurut Haris, BPBD Klaten 2021 menyiapkan anggaran Rp241 juta. Ini untuk kegiatan droping air sebanyak 750 tangki. Sampai saat ini telah terealisasi 411 tangki.
Data BPBD Klaten, sebanyak 51 desa di 11 kecamatan merupakan daerah rawan kekeringan di musim kemarau. Namun, kemarau ini hanya lima desa yang krisis air bersih.(OL-5)
Kekurangan air bersih kembali menjadi sorotan utama di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara, usai banjir besar yang melanda wilayah tersebut pada 24 April 2025
Menurut laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tahun 2020, beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami kelangkaan atau krisis air bersih pada 2045.
"Di Bangka ini kalau musim kemarau, di titik-titik tertentu warga kesulitan mencari air bersih, bahkan hingga membeli,"
Sebanyak 7.185 kepala keluarga (KK) atau 23.353 jiwa warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini masih dilanda krisis air bersih.
Dari 13 kecamatan itu, krisis air terparah dialami Kecamatan Glagah berdampak pada 11 desa dan Kecamatan Kebangbahu yang berdampak pada tujuh desa.
Sebanyak 481.149 jiwa warga di 196 desa di 16 kecamatan di Blora masih terdampak kekeringan dan kekurangan air bersih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved