Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Shelter PIAT UGM Tampung 62 Siswa dan 12 Pengasuh yang Positif Covid-19

Agus Utantoro
26/8/2021 09:53
Shelter PIAT UGM Tampung 62 Siswa dan 12 Pengasuh yang Positif Covid-19
Shelter terpadu di Rusun Asrama PIAT UGM menampung puluhan siswa/santri yang terpapar covid 19(MI/Agus Utantoro)

SHELTER penanganan covid-19 yang menggunakan rusun asrama PIAT UGM di Berbah, Sleman, menampung 62 siswa serta 12 pembina dari SMP dan Pesantren Bumi Cendekia yang terkonfirmasi positif covid-19.

Para pasien mulai menempati fasilitas isolasi terpadu PIAT UGM, Selasa (24/8), setelah dirujuk dari Puskesmas Mlati 2.

"Kemarin ada 74 orang yang masuk untuk menghuni rusun, mereka adalah siswa dan juga beberapa pengelola pondok," kata Kepala PIAT Taryono, Rabu (25/8).

Rusun asrama PIAT UGM menjadi satu dari delapan fasilitas hunian yang dikelola UGM, yang disiapkan sebagai shelter isolasi terpadu bagi pasien covid-19 bergejala ringan. Rusun yang baru diresmikan pada bulan Juli lalu telah diserahkan oleh UGM kepada Satgas Covid-19 DIY untuk menampung pasien terkonfirmasi yang memerlukan fasilitas isolasi khusus dengan pemantauan dari tenaga kesehatan.

"Rusun PIAT memang sudah diserahkan oleh UGM ke Satgas Covid-19 DIY. Sejak diresmikan sudah ada beberapa pasien yang sempat menghuni, dan jika ada pasien yang mengalami perburukan akan langsung dirujuk ke rumah sakit," imbuhnya.

Baca juga: Tiga Shelter Penanganan Covid-19 UGM Ditetapkan Jadi RSK Covid-19

Taryono menerangkan, para pasien yang melakukan isolasi di shelter ini mendapatkan fasilitas obat-obatan, peralatan mandi, serta makan tiga kali sehari.

"Ada tenaga kesehatan yang selalu berjaga di shelter. Penghuni juga masih melakukan aktivitas seperti olahraga atau senam bersama di area yang tersedia," tuturnya.

Di tempat terpisah, Sekda Kabupaten Sleman Harda Kiswaya membenarkan adanya puluhan santri/siswa sekolah berasrama yang berbasis agama di Kabupaten Sleman terpapar virus korona.

"Kasus ini dimulai dari pengakuan seorang santri yang mengalami gejala covid-19 yakni kehilangan indra pengecap," kata Harda.

Dia menjelaskan banyaknya kasus ini berasal dari dua pondok pesantren (ponpes) di Sleman. Saat ini, pihaknya tengah berkoordinasi dengan satgas covid-19 di masing-masing pesantren. Untuk saat ini, jelasnya, sekolah dan pondok pesantren tersebut ditutup dari kunjungan tamu.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya