Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemkab Sikka Bangun Labkesda Senilai Rp5,6 M

Gabriel Langga
20/8/2021 09:10
Pemkab Sikka Bangun Labkesda Senilai Rp5,6 M
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo melakukan peletakan batu pertama pembangunan Laboratorium kesehatan daerah, Kamis (19/9)( MI/Gabriel Langga)

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Sikka, Nusa Tenggara Timur membangun laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) dengan nilai anggaran sebesar Rp5,6 Miliar. Peletakan batu pertama dilakukan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo, Kamis (19/8) di lokasi Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, NTT.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, pembangunan Labkesda akan menjadi rujukan pemeriksaan laboratorium bagi warga yang ada di Flores dan Lembata.

"Keberadaan Labkesda ini akan mempermudah masyarakat kita untuk mengakses pelayanan kesehatan. Dan juga kita memberikan ruang bagi Kabupaten lain untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium kesehatan kita. Tentunya kedepannya ada PAD (pendapatan asli daerah) Sikka" ujar dia.

Semua fasilitas pemeriksaan laboratorium, ujar Herlemus, sudah lengkap dan saat ini hanya menunggu selesainya pembangunan gedung Labkesda.

Dikatakan lagi, sebenarnya bisnis kesehatan itu nadinya hanya dua yaitu laboratorium dan apoteknya. Keduanya dapat memberikan pendapatan bagi daerah yang tinggi. Untuk itu, setelah gedung Labkesda jadi, pihaknya sudah memasukkan perencanaan ke Pemkab Sikka untuk di tahun 2022, sebaiknya Pemkab Sikka memiliki apoteknya sendiri.

"Kalau rumah sakitnya sudah jalan, Puskesmas sudah jalan, laboratorium kesehatan sudah jalan, apoteknya sudah jalan maka lengkap sudah. Kami yakin
dan percaya tiga aspek itu kita lengkapi, maka PAD Sikka akan terdongkrak," yakin dia.

Herlemus meminta, untuk meningkatkan PAD yang bersumber dari pos pelayanan kesehatan, agar Pemkab Sikka untuk mempercepat Perda tentang retribusi.

"Untuk mendongkrak PAD, kita hanya minta perda retribusi dipercepat. Kalau Perda retribusi dipercepat maka 2022, kita bisa suplai PAD sesuai dengan
harapan daerah," ujar Petrus Herlemus.

Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo pada kesempatan itu mengatakan, kehadiran Labkesda ini bukan saja untuk pemeriksaan kesehatan, namun juga untuk pemeriksaan makanan dan minuman.

"Ini ada kaitannya dengan pengembangan industri makanan di Kabupaten Sikka. Jadi kehadiran Labkesda ini manfaatnya luar biasa. Yang mana bukan saja
kesehatan tetapi ekonomi juga. Pasti kedepannya ada peningkatan PAD kita" tandas Bupati Sikka.

Untuk itu, Bupati Sikka meminta kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan kontraktor untuk melaksanakan kegiatan dengan menghasilkan bangunan yang berkualitas. "Sikka ini masyarakatnya sangat kritis. Yang benar saja dibilang salah apalagi salah. Jadi saya harap bangunan ini harus selesai
sesuai dengan kontraknya. Jangan sampai kita berurusan dengan hukum. Jadi saya minta kerja sebaik-baiknya karena ini demi anak cucu kita,"harap Bupati Diogo. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya