Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Di Bandung, Pramita masih Menjual Layanan PCR Rp900 Ribu

Naviandri
18/8/2021 21:20
Di Bandung, Pramita masih Menjual Layanan PCR Rp900 Ribu
Sejumlah klinik di Jakarta menawarkan layanan tes PCR dan antigen(MI/ANDRI WIDIYANTO)

TURUNNYA harga layanan tes PCR sesuai dengan yang diintruksikan Kementerian Kesehatan ternyata tidak diikuti oleh semua laboratorium klinik. Di Kota Bandung, Jawa Barat, misalnya, Laboratorium Klinik Pramita masih mematok harga Rp900 ribu, pada Rabu (18/8).

Sementara di kota yang sama, laboratorium klinik lain, seperti Kimia Farma, Prodia dan Klinik Kimia Farma-Unpad, sudah menurunkan harga dari Rp900 ribu menjadi Rp495 ribu.

Saat mendatangi Laboratorium Klinik Paramita yang berada di Jalan
LLRE Martadinata, Kota Bandung, petugas di laboratorium membenarkan patokan harga yang belum berubah itu. "Kami masih menjual layanan tes PCR Rp900 ribu sebab belum ada kebijakan dari pimpinan untuk menurunkan harga," ungkapnya.

Dia mengaku hanya menjalankan tugas sesuai dengan yang diperintahkan. Jika memang diperintahkan untuk turun, pasti pihaknya akan menurunkan harga. Tapi karena belum ada perintah, dirinya tidak berani menurunkan harga layanan tes PCR tersebut.

Sementara itu di Laboratorium Klinik Kimia Farma, sejak adanya intruksi
menurunkan harga PCR, pimpinan langsung menurunkan harga PCR dari Rp900 ribu menjadi Rp495 ribu. "Laboratorium Kimia Farma kan
punya pemerintah, tentu harus mengikuti kebijakan dari pemerintah. Jika
kata pemerintah turun, ya otomatis harga turun," jelas Ahmad, seorang petugas.

Turunnya harga PCR juga dilakukan oleh Laboratorium Prodia yang ada di
Jalan Wastukencana Bandung dan Laboratorium Klinik Kimia Farma-Undap
yang ada di Jalan Ir Juanda. Keduanya menetapkan harga Rp495 ribu.

"Benar mulai hari ini harga PCR di tempat kami turun sesuai dengan
intruksi pemerintah dan untuk hasilnya baru bisa diketahui paling lambat dua hari setelah dilakukan tes PCR," kata Usep petugas di Labolatorium Prodia.

Di beberapa laboratorium, walaupun harga layanan tes PCR turun, namun jumlah masyarakat yang melakukan tes tidak terjadi lonjakan, bahkan bisa dibilang sepi.

Mahmud, 49, warga Bandung mengaku baru tahu harga tes PCR turun. "Ini berita gembira, khususnya bagi warga yang akan bepergian dan wajib tes PCR. Pemerintah mendengar keberatan warga. Rp900 ribu itu mahal." (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya