Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PASCA dinyatakan positif Covid-19, tiga kepala keluarga warga Desa Namangkewa, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur harus menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumahnya. Namun, saat jalani isoman, mereka kehabisan bahan makanan untuk dikonsumsi setiap harinya.
Mau tidak mau, mereka harus keluar ke pasar untuk belanja sendiri sejumlah bahan pokok demi bisa bertahan hidup. Hal ini dikarenakan, selama isoman di rumah, tak pernah ada perhatian dari pemerintah dan tetangga.
Salah satu pasien Covid-19, Reynold Bliong mengatakan, ada tiga kepala keluarga dinyatakan positif Covid-19. Mereka terdiri dari enam orang dewasa
dan empat orang anak-anak.
Ia mengaku, selama lima hari menjalani isoman di rumah, mereka kehabisan makanan. Daripada keluarganya mati kelaparan, dia nekat ke pasar untuk membeli kebutuhan makanan. Selain itu, dia juga ke apotek untuk membeli vitamin dan sejumlah obat.
"Kami jalani karantina di rumah, pada hari kelima, kami kehabisan makanan. Mau tidak mau, saya harus keluar rumah untuk membeli kebutuhan
sehari-hari di pasar. Memang tidak ada yang membantu selama kami jalani karantina," ungkap Reynold.
Sejak hari pertama menjalani isoman, ungkap Reynold, tidak ada perhatian dari pemerintah desa untuk keluarganya. Petugas desa datang ke rumahnya untuk mengambil foto-foto saja. Setelah memfoto anggota keluarganya, mereka tidak pernah kembali lagi sampai saat ini.
"Pemerintah desa memang datang untuk ambil data kami dan foto-foto. Selanjutnya tidak pernah datang lagi. Apalagi memberikan bantuan makanan untuk kami. Mau tidak mau, saya harus ke pasar untuk belanja makanan" ujar dia
Reynold paham, jika terpapar Covid-19 yang berstatus tanpa gejala harus menjalani isoman di rumah. Namun, selama menjalani isoman tak ada bantuan dan mereka kehabisan makanan. Pilihannya adalah bagaimana bertahan hidup, jadi dia keluar untuk membeli bahan makanan dan vitamin.
"Kami ini memahami protokol kesehatan. Kami terpaksa melanggarnya dengan keluar rumah pergi ke pasar untuk belanja keperluan makanan. Kalau bertahan jalani isolasi mandiri di rumah, mungkin kami mati kelaparan," papar dia.
Sementara itu, Kepala Desa Namangkewa Nikolaus Nong Bale saat dikonfirmasi mediaindonesia.com, Kamis (12/8) mengaku dana untuk makan minum dan obat-obatan bagi warga yang isoman karena terpapar Covid-19 sampai saat ini belum cair dari pemerintah.
Namun, pihaknya secara swadaya bersama dengan pihak Kecamatan Kewapante, sudah mengunjungi mereka untuk menyerahkan bantuan sembako berupa: beras 25 Kg, minyak goreng 3 liter, mie instan 1 dus tambah 10 bungkus, telur ayam 2,5 papan, sayur-sayuran 2 kantong plastik, dan air minum kemasan 3 dus. "Kemarin kita sudah kunjungi mereka dan berikan bantuan secara swadaya," jawabnya singkat. (OL-13)
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Klaten Turun tapi masih Waspada
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Pemerintah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, menggelar pelatihan pengelolaan sampah
Kematian tragis ibu hamil Maria Yunita dan bayinya di Kabupaten Sikka, NTT, memicu kecaman keras dari masyarakat dan organisasi masyarakat sipil di wilayah tersebut.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka mendukung penuh pelaksanaan Festival Maumerelogia 5 yang akan berlangsung pada 15-24 Mei 2025.
Sebanyak empat orang yang diduga sebagai aktor intelektual di balik kasus Hak Guna Usaha (HGU) Tanah Nangahale di Kecamatan Talibura, Kabupaen Sikka, dilaporkan ke Polda NTT.
SEJAK tanggal 25 Januari 2025 hingga hari ini, publik masih dikejutkan oleh drama tanah HGU Nangahale di Maumere, Kabupaten Sikka-Flores.
Gempa dan tsunami yang pernah melanda Teluk Maumere, Kabupaten Sikka pada 12 Desember 1992 silam masih menyisakan jejak geologi yang patut menjadi pembelajaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved