Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Dukung Rehabilitasi DAS Pena Hijau Tanam Pohon di Pedalaman Meratus

Denny Susanto
08/8/2021 12:35
Dukung Rehabilitasi DAS Pena Hijau Tanam Pohon di Pedalaman Meratus
(MI/Denny S)

KELOMPOK jurnalis lingkungan Pena Hijau Indonesia bekerja sama dengan masyarakat penjaga hutan adat Posko Meratus melakukan penanaman pohon di kawasan ekowisata Pegunungan Meratus, Dusun Pantai Mangkiling, Desa Datar Ajab, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Sungai Nasional, sekaligus sebagai bentuk dukungan dalam upaya merehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) yang terdegradasi di wilayah tersebut. Penanaman 1.000 pohon beragam jenis yang berlangsung Sabtu (7/8) ini melibatkan masyarakat adat, kelompok pecinta alam, relawan dan mendapat dukungan dari Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel dan KPH Hulu Sungai.

Ketua Posko Meratus, Kasman mengatakan bencana banjir besar melanda Kecamatan Hantakan di awal 2021 lalu menunjukkan kondisi DAS yang mengalami kerusakan dan memerlukan penanganan segera. "Bencana banjir kemarin telah meluluhlantakkan wilayah kami dengan kerugian sangat besar bahkan merenggut korban jiwa. Perbaikan lingkungan dan rehabilitasi DAS merupakan hal yang sangat mendesak," tuturnya.

Kepala Adat Hantakan, Abdul Hadi menyambut baik kegiatan penghijauan di kawasan sub DAS Hantakan di wilayahnya ini. "Penghijauan di sepanjang DAS kita harapkan dapat memulihkan kondisi kerusakan dan mencegah bencana banjir di masa datang," ungkapnya.

Sementara Kepala KPH Hulu Sungai, Rudiono Herlambang mengatakan DAS di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan DAS prioritas untuk dipulihkan. Menurut Rudi pada 2021 pihaknya menargetkan rehabilitasi DAS di wilayah KPH Hulu Sungai seluas 300 hektare.

Diakuinya program rehabilitasi DAS menemui kendala keterbatasan anggaran serta mundurnya perusahaan yang menjalankan program IPPKH. "Beragam jenis pohon kita tanam. Selain pohon yang berfungsi untuk penyangga DAS juga jenis pohon bernilai ekonomis seperti buah-buahan termasuk tanaman kopi agar di kemudian hari dapat memberikan manfaat ekonomi bagi warga sekitar," ungkap Denny, Ketua Pena Hijau Indonesia.

Lebih jauh dikatakannya momen ini juga sekaligus menandai upaya pengembangan kopi lokal khas Pegunungan Meratus (Kopi Mangkiling) yang mendapat dukungan dari Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalsel, UMKM Biji Kopi dan Kopi Aranio. Dusun Pantai Mangkiling merupakan daerah terpencil yang berada di kawasan puncak Pegunungan Meratus. (DY/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya