Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Sumsel Tingkatkan Hasil Produksi Pangan Lewat Panen Penangkaran Benih

Dwi Apriani
06/8/2021 15:08
Sumsel Tingkatkan Hasil Produksi Pangan Lewat Panen Penangkaran Benih
Sumsel panen benih(MI/Dwi Apriani)

PEMERINTAH Provinsi Sumatra Selatan terus berupaya memaksimalkan peningkatan hasil produksi pangan dari sektor pertanian padi baik di lahan sawah irigasi teknis maupun sawah sawah atau lebak. Dengan penerapan teknologi pertanian modern ditopang dengan ketersediaan pupuk, alsintan dan bibit unggul serta produktivitas petani yang mumpuni.

Gubernur Sumsel Herman Deru meyakini provinsi ini kedepan akan tetap mempertahankan labelnya sebagai daerah surplus pangan sekaligus sebagai lumbung pangan nasional. Ia menegaskan panen penangkaran benih di Kabupaten Banyuasin tersebut hasilnya bukan saja diperuntukan hanya untuk disebar di wilayah sekitar melainkan juga akan disebar ke 17 kabupaten dan kota di Sumsel.

"Kita melakukan panen di lahan penangkar benih yang ada di Desa Sako Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, tetapi benih hasilnya panennya nanti bukan hanya untuk dibagikan di Banyuasin saja melainkan juga akan kita sebar ke seluruh Sumsel,’’ ucap Herman Deru saat melakukan panen rayadi lahan Penangkaran Benih Padi Kelompok Usaha bersama Agribisnis (KUBA) Maju Bersama di Desa Sako Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin, kemarin.

Sebagai kelompok tani yang telah menjadi produsen benih bersertifikat, Herman Deru mengharapkan agar Penangkaran Benih Padi Kelompok Usaha bersama Agribisnis (KUBA) Maju Bersama di Desa Sako Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin dapat menjadi contoh bagi daerah atau kelompok tani lainnya. Untuk itu ia juga mengharapkan benih yang telah dihasilkan dapat segera dipasarkan melalui e-Katalog benih.

"Artinya kita tidak ingin sembarangan melakukan e-Katalog benih ini karena terbuka di pasar global. Oleh karena itu, benih ini harus konsisten makanya perlu juga peran dari semua pihak seperti Dinas Pertanian Provinsi dan kabupaten kota serta para PPL di lapangan,’’ imbuhnya.

Baca juga :Kapolda Sumsel Sudah Minta Maaf, Polri Tetap Lanjutkan Pemeriksaan

Herman Deru juga mengajak semua stakeholders yang terkait dengan urusan pertanian untuk menyamakan persepsi dalam upaya peningkatan produksi pangan. Sehingga Sumsel sebagai daerah penyangga pangan nasional terwujud dengan maksimal.

"Saya sudah beberapa kali melakukan panen di Banyuasin ini. Karena saya fokus dengan peningkatan produksi pangan Sumsel. Apalagi Banyuasin masuk empat besar sebagai daerah penghasil beras nasional. Karena itu, saya berikan reward berupa perbaikan infrastruktur jalan dan Alsintan,’’ kata dia.

Herman Deru menyebut sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang tidak terdampak pandemi. Sementara itu, Bupati Banyuasin, Askolani mengatakan penangkar benih ini, menjadi salah satu strategi di Banyuasin untuk mengembangkan pembibitan benih padi unggul.

"Panen di lahan seluas 20 hektar yang setiap hektarnya mampu menghasilkan gabah 7,3 ton per hektar. Kalau ini dimaksimalkan tentu Banyuasin dapat menjadi nomor satu di Indonesia. jadi tidak ada pilihan lagi maka harus kita maksimalkan,’’ tegasnya.

Askolani optimis Banyuasin kedepan akan mampu menjadi produsen benih padi unggul yang dapat memenuhi kebutuhan benih bagi petani di wilayah Sumsel.

Semetara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Sumsel, R Bambang Pramono mengatakan kegiatan Integrated Participatory Development dan Management of Irrigation Program (IPDMIP) telah mulai tahun 2018 hingga 2023 mendatang yang fokus pada pelatihan penyuluhan pertanian dan penyebaran benih.

"Dari hasil panen benih di lahan 20 hektar tersebut akan kita ambil 1,5 ton yang akan kita bagikan kepada petani-petani lain di Sumsel,’’ pungkasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik