Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lurah di NTT Temukan Pasien Isoman Berbelanja ke Toko

Palce Amalo
05/8/2021 07:37
Lurah di NTT Temukan Pasien Isoman Berbelanja ke Toko
Lurah Liliba, Kota Kupang, NTT, Viktor Makoni (kanan) menempelkan keras bertuliskan Isolasi Mandiri di rumah warga, Rabu (4/8).(MI/PALCE AMALO)

LURAH Liliba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Makoni seolah tidak percaya saat menemukan salah satu keluarga yang menjalani isolasi mandiri (isoman) covid-19 tidak ada di rumah.

Sergio Dadier, warga RT 29 RW 4 bersama istri dan dua anaknya terkonfirmasi covid-19 dengan gejala ringan sejak pekan lalu sehingga disarankan melakukan isolasi mandiri.

"Saat kami tiba di sana, anak-anaknya bilang papa dan mama pergi ke toko," kata Viktor Makoni.

Baca juga: Ketua IDI NTB: NTB tidak Sedang Baik-Baik Saja

Viktor khawatir mengingat keluarga itu belum menjalani tes PCR kedua.

"Aturannya, warga isoman tidak boleh keluar dari rumah karena berpotensi menyebarkan covid-19 ke orang lain. Tunggu sampai hasil tes PCR negatif," katanya dengan kesal.

Memang, Rabu (3/8), Viktor Makoni bersama anggota tim satgas  covid-19 kelurahan, berkeliling ke rumah warga yang sedang isoman untuk menyalurkan bantuan sembako.

Masing-masing keluarga menerima bantuan beras 10 kilogram, telur satu rak isi 30 butir, 10 ikan kaleng, dan satu liter minyak goreng.

Meskipun covid-19 di Kota Kupang terus melonjak, masih ada warga yang membandel, seperti tidak menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan berusaha menutup-nutupi anggota keluarga yang terkonfirmasi covid-19.

Di RT 50, warga terlibat adu mulut dengan tim satgas yang menyalurkan sembako. Seperti Len Muda, salah satu anggota keluarga pasien yang terkonfirmasi covid-19 dan sedang menjalani isolasi di rumah sakit.

Len berkilah, saudaranya itu dirawat bukan karena covid-19, melainkan sakit lambung.

"Kakak saya dirawat karena sakit lambung, bukan covid-19, siapa  yang bilang covid-19?," tanyanya sambil berteriak.

Viktor kemudian  menjelaskan status covid-19 sesuai hasil pemeriksaan laboratorium rumah sakit.

Lain lagi, Filipus Nopus, warga RT 26 yang terkonfirmasi covid-19 bersama dua anaknya. Dia tidak menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Tim  satgas menemukan anak-anak dan cucu yang tinggal serumah tidak mengenakan masker.

"Semua orang di dalam rumah ini harus pakai masker, ikut protokol kesehatan supaya yang sehat tidak terjangkit covid-19," ajak anggota tim satgas, Apolonius Nurak.

Untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai warga yang sedang isolasi mandiri, satgas mulai memasang pengumuman pada kertas
bertuliskan 'Isolasi Mandiri" bersama nama pasien isoman, serta alamat yang ditempelkan di tembok rumah.

Salah satu tujuannya agar pasien isoman tidak bebas keluar rumah, dan saling menjaga jarak dengan warga sampai kembali negatif covid-19. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya