Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PEMKAB Tuban, Jatim, menemukan sejumlah data bantuan sosial tidak singkron dan penyaluran yang tidak tepat sasaran di Kecamatan Plumpan. Saat ini, Kamis (29/7) pagi Pemkab tengah membentuk Tim untuk memperbaiki data bansos yang kurang valid tersebut.
Temuan data tidak valid dan penyaluran bansos yang tidak tepat pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) itu diketahui saat Bupati Aditya Halindra Faridzky, mendatangi rumah KPM untuk mengecek penyaluran program bantuan sosial yang diterima warga di sejumlah desa di Kecamatan Plumpang, Rabu (28/7).
Bupati mengunjungi sejumlah rumah KPM untuk memastikan program bantuan yang didapat seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diterima sesuai kriteria yang ditentukan.
Dalam sidak tersebut, Bupati berdialog bersama KPM dan meminta keterangan pada pendamping program, Kepala Desa, hingga agen penyalur bantuan. Hasilnya, ditemukan banyak KPM yang tidak lagi menerima bansos akibat data yang tidak sinkron.
''Banyak yang namanya di KTP beda dengan yang ada di kartu bansos atau nomor NIK yang tidak sama. Akibatnya, sistem dari kementerian tidak bisa mendeteksi dan ini menjadi alasan mereka tidak menerima bantuannya,'' terangnya.
Dengan temuan tersebut, Bupati meminta agar pendamping lebih cermat soal kesamaan data hingga kesesuaian nama dengan KTP dan kartu keluarga. Ditemukan pula pelimpahan hak bansos program PKH dari KPM yang telah graduasi atau lulus program ke warga lain. ''Saya tahu niatnya warga sini baik, karena yang dilimpahi pun juga layak untuk menerima. Akan tetapi praktik ini tidak sesuai aturan, jadi, harus di update datanya,'' tandas Lindra.
Temuan lain, di salah satu desa terdapat adanya iuran suka rela yang dianggap hal lumrah oleh masyarakat sekitar, yang diberikan kepada agen setiap kali pencairan sehingga mengurangi nominal bansos yang seharusnya diterima KPM.
Lalu, ditemukan pula harga komoditi yang tidak sesuai standart, kartu BPNT yang tidak dipegang KPM secara pribadi, rumah dilabeli stiker keluarga miskin tapi tidak memiliki kartu, hingga jenis program bantuan yang tidak tepat.
''Pendamping harus lebih teliti dan menggali tentang kesesuaian jenis program bantuan apa yang harus diberikan kepada warga yang membutuhkan. Jangan tutup mata, harus pakai hati nurani,'' tegas Bupati.
Atas semua temuan tersebut, Bupati meminta agar pendamping harus lebih teliti dalam memasukkan data KPM memaksimalkan fungsinya. Selain itu, warga juga diminta melapor jika terdapat ketidak sesuaian jenis atau jumlah bantuan yang didapat.
Untuk para agen dan supplyer, Bupati mengingatkan agar tidak mengambil keuntungan besar, dan tidak membuat satuan harga sendiri. Semua harus sesuai aturan yang telah ditentukan oleh kementerian, baik jenis sembako hingga satuan harga standar.
Bupati juga menyatakan, semua temuan akan ditindak lanjuti. Sidak pun akan terus dilakukan untuk dapat memastikan tidak ada masalah terjadi di kemudian hari. Diharapkan semua saling bersinergi untuk memperbaiki penyaluran Bansos ini, baik Pemkab, Pemdes, maupun Pendamping. KPM juga diharapkan untuk lebih peduli terhadap kelengkapan data maupun dokumen pendukung yang dimiliki.
Saat ini, Pemkab tengah membentuk Tim yang melibatkan beberapa pihak untuk memperbaiki data penerima. ''Semua temuan akan kita tindak lanjuti, kami juga membentuk tim untuk melakukan singkronisasi data. Semua bersatu dan bersinergi untuk memperbaiki penyaluran bansos di Kabupaten Tuban agar tepat sasaran," pungkas Bupati. (M Yakub/YK/OL-10)
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah sedang menggalakkan program ketahanan pangan, namun masih ada oknum mafia yang mencoba mempermainkan situasi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim produksi beras di Tanah Air akan melimpah. Klaim tersebut didasarkan pada laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala melalui website atau aplikasi milik kemensos yang resmi agar informasi akurat dan terpercaya.
Masyarakat diharapkan mengecek status masing-masing secara berkala.
Dengan perluasan ini, sebanyak 24.138 penerima manfaat baru dari berbagai kabupaten/kota di Jawa Timur akan memperoleh dukungan sosial yang lebih merata dan inklusif.
Pemerintah diminta menggunakan standar World Bank untuk lower middle income country untuk poverty rate sebesar US$3,65 per hari atau Rp61 ribu per hari untuk mengategorikan garis kemiskinan.
PENEBALAN Bantuan Sosial (Bansos) Sembako sebagai bagian dari paket stimulus yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga daya beli masyarakat.
BUPATI Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan upaya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam memberdayakan masyarakat telah membantu memitigasi berbagai kerentanan hidup
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved