Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PEMBERLAKUAN Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat se Jawa-Bali dituding menyebabkab harga cabai rawit naik gila-gilaan di Provinsi Bangka Belitung. Apalagi menjelang H-2 lebaran Idul Adha 1442 Hijriah/2021 Masehi, harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional di Provinsi Bangka Belitung (Babel) melonjak naik hingga Rp150 ribu perkilogramnya, Minggu (18/7).
Belum diketahui pasti penyebab melonjaknya harga cabai rawit tersebut. Namun, menurut sejumlah pedagang kenaikan dikarenakan stok cabai rawit yang berkurang, lantaran pasokan dari luar terbatas.
Roy salah satu pedagang kebutuhan pokok di Pasar Pembangunan Pangkalpinang mengatakan, sebelum melonjak harga cabai rawit dikisaran Rp55 ribu perkilo hingga Rp60 ribu perkilo.
"Cabai rawit lokal dengan luar sekarang harganya sama, perons Rp15 ribu, kalau perkilo Rp150 ribu," kata Roy.
Roy mengaku, berdasarkan informasi dari distributor cabai, kenaikan ini dipicu stok yang menipis, sedangkan pasokan tersendat karena ada PPKM darurat Jawa-Bali.
"Mungkin faktor PPKM darurat, makanya pasokan cabai rawit ke kita belum ada, ini mengakibatkan harga cabai rawit melonjak," terangnya.
Sementara, kenaikan harga cvabai hingga Rp150 ribu dikeluhkan ibu rumah tangga di Sungaliat Bangka. "Ya benar, naik Rp150 ribu pekilo, parah betul, padahal kita mau gunakan cabai rawit untuk keperluan bumbu dapur buat lebaran," kata Sutina. (OL-13)
Baca Juga: Denda Pelanggar PPKM Darurat di Cianjur Sementara Capai Rp95 Juta
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir turun.
Harga cabai merah saat ini hanya berkisar Rp16 ribu per kilogram di sejumlah sentra pasar di Sumut.
“Masyarakat jadi mengurangai jumlah pembelian dan itu mengakibatkan stok cabai di pedagang lambat habisnya,”
DUA pekan pascahari raya Idul Fitri atau Lebaran 2025 yakni pada Senin (14/4) harga cabai di Purwokerto, Jawa Tengah masih bertahan di angka yang tinggi.
Sejak beberapa hari terakhir sebelum hari Nyepi hingga tiba hari Idul Fitri, harga cabai rawit masih bertahan tinggi yakni Rp130 ribu/kilogram (kg).
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto menyatakan bahwa kenaikan harga cabai rawit merah karena faktor kekeringan.
Permintaan cabai rawit ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meningkat menyusul dibangunnya Ibu Kota Nusantara (IKN).
KIAN mendekatnya hari raya Idul Fitri 2024 harga semua komoditas cabai di seluruh pasar tradisional di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), hari ini kian melambung tinggi.
Harga bahan pokok di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), meroket. Selain beras, harga cabai, bawang, tomat, dan mentimun melambung tinggi.
Sampai hari ini harga beras dan bahan pokok di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, harga beras dan bahan pokok masih tinggi. Bahkan harga beras premium masih menyentuh Rp18 ribu.
HARGA cabai rawit di pasaran Palu, Sulawesi Tengah, semakin mahal, mencapai Rp170 ribu per kilogram (kg). Warga di kota itu mengeluh dan minta pemerintah turun tangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved