Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

September, PUPR Rampungkan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin

Ins Nantika Jelita
15/7/2021 22:38
September,  PUPR Rampungkan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin
Jembatan Sei Alalak(Dok Wijaya Karya)

KEMENTERIAN Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Sei Alalak sepanjang 850 meter di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Saat ini progres konstruksinya dilaporkan telah mencapai 90,30% dan direncanakan selesai pada September 2021.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, keberadaan Jalan Lintas Kalimantan diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya, yang mana jalan tersebut melewati area perkebunan seperti sawit, karet dan pertambangan.

"Jadi akan mempercepat transportasi logistik,” kata Basuki dalam keterangannya, Kamis (15/8).

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Kalimantan Selatan Syauqi Kamal menuturkan, saat ini pekerjaan pondasi dan jembatan pendekat berupa struktur pileslab sepenuhnya rampung.

"Pada sisa masa pelaksanaan pekerjaan tahun ini, kami fokus pada penyelesaian pekerjaan struktur pada bentang utama jembatan, pekerjaan jalan akses dan frontage," ucapnya.

"Masa pelaksanaan pekerjaan fisik akan berakhir pada tanggal 15 September 2021 dengan masa pemeliharaan selama 2 tahun,” tambah Syauqi.

Dia melanjutkan, sebelum Jembatan Sei Alalak dioperasikan, akan dilaksanakan laik fungsi jembatan dan uji laik fungsi jalan. Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kondisi dan keamanan jembatan dapat dilalui oleh kendaraan sesuai dengan peruntukannya.

Jembatan Sei Alalak sendiri dibangun untuk menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berusia sekitar 30 tahun dan menjadi jalur utama akses Kota Banjarmasin dengan berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

PUPR menjelaskan, bentang utama jembatan Sei Alalak dirancang dengan menggunakan cable-stayed dan struktur jembatan lengkung dan pertama di Indonesia. Pekerjaan Jembatan Sei Alalak mengunakan dana dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 - 2021 senilai Rp 278 miliar dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).

Pembangunan Jembatan Sei Alalak didesain untuk dapat dilintasi kendaraan dengan tonase maksimal 10 ton, lebih kuat dari struktur jembatan lama Kayu Tangi 1 yang berasal dari rangka baja kelas B dengan kemampuan menahan beban kurang dari 8 ton.

Lingkup pekerjaan pembangunan jembatan meliputi bentang utama dengan struktur cable - stayed sepanjang130 meter, jembatan pendekat yaitu struktur pileslab 125 meter, dan pekerjaan oprit jembatan dengan panjang 425 meter. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya