Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kejaksaan Jebloskan Pemilik Kedai Kopi ke Lapas Kelas II B Jalanni Kurungan 3 Hari

Kristiadi
15/7/2021 14:39
Kejaksaan Jebloskan Pemilik Kedai Kopi ke Lapas Kelas II B Jalanni Kurungan 3 Hari
Asep, pemilik kedai kopi yang memilih dikurung karena tidak mampu bayar denda Rp5 juta karena langgar PPKM Darurat.(MI/Kristiadi)

PENGADILAN Negeri (PN) Kelas I A Tasikmalaya resmi mengeksekusi Asep Lutfi Suparman, 23, pemilik kedai kopi yang memilih kurungan 3 hari penjara sesuai vonis melanggar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Asep mulai menjalani hukumannya di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tasikmalaya, Kamis (15/7) sekitar pukul 10.00 WIB. 

Asep dijebloskan ke Lapas Kelas II B Tasikmalaya setelah memilih kurungan 3 hari penjara. Karena, tidak memiliki uang sebesar Rp 5 juta sesuai vonis Ketua Majelis Hakim, setelah bersalah hingga melanggar masa PPKM darurat dan terpidana langsung masuk kamar 12 blok Situ Cilambu bersama Narapidana lainnya setelah melalui proses pemeriksaan kesehatan.

Sebelum masuk kamar 12 blok Situ Cilambu, terpidana tipiring tersebut menjalani terlebih dulu semua proses mulai mengisi daftar hadir, pangkas rambut, mandi dan memakai pakaian khusus warna biru bertuliskan Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Tasikmalaya. Namun, Asep langsung masuk ruangan pemeriksaan kesehatan dan diperiksa kembali selanjutnya masuk kamar bersama narapidana lainnya.

Asep mengatakan, dirinya kaget karena harus menjalani hukuman di dalam Lapas Kelas II B Tasikmalaya bersama ratusan Narapidana lain. Seharusnya ada pertimbangan terlebih dahulu dari Kejaksaan dalam penahanan itu di Polres atau Polsek. Asep memilih dikurung karena membayar denda sebesar Rp5 juta sangat berat apalagi di masa pandemi Covid-19.

"Saya kaget dan dikiranya akan ditahan antara Polsek atau Polres, tapi ternyata harus masuk Lapas Kelas II Tasikmalaya. Kami, sudah siap menjalani hukuman selama 3 hari penjara dan harus bagaimana lagi uang denda Rp5 juta itu dari mana? Orangtua tidak kerja dan selama pandemi penghasilan sebesar Rp50 ribu dan paling besar Rp100 ribu (sehari)," katanya, Kamis (15/7/2021).

Sementara itu, ayah kandung Agus Rahman, 56, mengatakan, dirinya bangga keputusan anaknya memilih penjara 3 hari kurungan dan kalau membayar Rp5 juta sangat berat. Tetapi bersangkutan tetap akan siap di penjara dari pada harus membayarnya. 

"Saya beberapa kali membujuk anaknya untuk bayar dendanya saja, kita menyediakan uang tapi segitu gampangnya akan tetap menerima keputusan dengan memilih denda kurungan 3 hari penjara. Karena, uang sebesar itu lebih baik dipakai keperluan lainnya saja daripada dibayarkan ke Negara," paparnya.

Sementara, Kepala Lembaga Pemasyaratan (Lapas) Kelas II B Tasikmalaya, Davy Bartian mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) terutamanya yang telah dijatuhkan hakim harus dimasukan ke dalam Lapas dan bersangkutan juga tetap harus mematuhi persyaratan terutama sudah menjalani rapid tes antigen.

"Untuk terpidana Asep harus dimasukkan ke dalam Lapas karena sudah adanya catatan hukum dan nantinya akan disatukan dengan Narapidana lainnya. Karena, kurungan selama 3 hari penjara tersebut sesuai hukuman yang telah divonis hakim yakni pelanggaran PPKM darurat," pungkasnya. (AD/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya