Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Vaksinasi di Sidoarjo Dinilai Masih Semrawut

Heri Susetyo
11/7/2021 09:10
Vaksinasi di Sidoarjo Dinilai Masih Semrawut
Seorang warga menerima vaksinasi covid.(MI/Heri Susetyo)

VAKSINASI di tengah pandemi covid-19 yang seharusnya menjadi prioritas. Namun pelaksanaannya di lapangan dinilai masih semrawut. 

Belum maksimalnya program vaksinasi di Sidoarjo karena masih banyak keluhan warga yang belum menjalani vaksinasi. Banyak warga yang ingin bisa mendapatkan vaksinasi dan datang ke lokasi, namun kuotanya sudah habis. Padahal mereka juga ikut ngantre, namun harus berakhir kecewa.

"Saya beberapa kali mencoba untuk vaksinasi dengan keluarga dan sudah daftar, tapi kuotanya sering habis," kata Lutfi, 35, warga sebuah perumahan di Kecamatan Gedangan Sidoarjo. 

Sulitnya mendapatkan vaksinasi ini juga sering menjadi perbincangan dalam grup media sosial. Banyak yang kemudian bertanya di mana ada kegiatan vaksinasi tapi yang masih ada kuotanya. 

"Vaksinasi di Sidoarjo ini banyak dipertanyakan, di mana tempat vaksin, berapa kuotanya, bagaimana cari mendaftarnya. Bahkan ada yang sudah antre dari pagi malah kuotanya habis. Ini masalah sepele tapi tak kunjung diperbaiki," kata mantan anggota DPR RI Bambang Haryo Soekartono, Minggu (11/7). 

Menurut Bambang Haryo, harus ada sosialisasi yang jelas terkait jumlah vaksin tersebut ke masyarakat. Misalnya berapa jatahnya, serta skala prioritasnya untuk masyarakat seperti apa yang didahulukan.

"Dari 26 puskesmas sebagai mediator, hingga saat ini tidak ada yang memberikan data akurat kepada masyarakat, berapa vaksin yang tersedia setiap harinya. Hal ini sangat penting untuk antisipasi kerumunan dan timbulnya klaster baru," kata Bambang Haryo. 

Selain itu, Bambang Haryo juga menyarankan skala prioritas vaksinasi pada masyarakat yang berkontribusi dalam ekonomi daerah. Seperti pelaku UMKM, PKL serta pedagang pasar tradisional yang seharusnya menjadi sasaran utama. 

"Jangan lupa putaran ekonomi 70 persen dari UMKM loh, 90% tenaga kerjanya kira-kira juga dari sektor UMKM, jika mereka diprioritaskan pasti bisa menekan resesi ekonomi di Sidoarjo," kata Bambang. 

Bambang Haryo juga berharap Pemkab Sidoarjo mulai mengambil langkah tegas dengan menurunkan mitigasi bencana di masa pandemi ini. Seperti memantau masyarakat yang isolasi mandiri agar masyarakat tahu apa yang harus dilakukan jika melakukan isolasi mandiri.

"Mereka harus tahu obatnya apa saja, Satgas Covid-19 juga seharusnya menjalin komunikasi dengan puskesmas bahwasannya obat-obat yang diperlukan selama isoman ada di puskesmas, agar masyarakat bisa mendapatkan obat tersebut," tegas Bambang Haryo. (HS/OL-10) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik