1.000 Rumah Terendam Banjir di Bantaeng, Sulsel

Lina Herlina
08/7/2021 13:44
1.000 Rumah Terendam Banjir di Bantaeng, Sulsel
Warga menghindari permukiman yang teredam banjir di Kabapaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Rabu (7/7) malam.(FOTO/umas Pemkab Bantaeng)

SEBANYAK 1.000 rumah yang dihuni 5.000 jiwa terdampak banjir di tujuh desa/kelurahan, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, karena curah hujan yang cukup tinggi, mengakibatkan drainase di Jalan Monginsidi jebol, Irigasi Cedo jebol dan Sungai Sasayya meluap. Akibatnya kerugian material ditaksir mencapai Rp5 miliar.

Bupati Bantaeng Ilham Azikin menyebutkan, banjir terjadi Rabu (7/7) sekitar pukul 22.00 Wita. "Saya bersama Dandim 1410/Btg, Letkol Armed Gatot Awan Febrianto, Kalak BPBD Bantaeng, Irfan Fajar serta unsur Forkopimda lainnya, mendatangi rumah warga. Sesekali dia juga menghubungi tim Basarnas untuk membantu melakukan evakuasi," sebutnya.

Dia juga mengaku sudah berkeliling dan memastikan genangan air sudah surut, dan kondisi Cekdam Balangsikuyu tetap aman. Dinas PU juga sudah turun untuk mengeruk saluran air yang mengalami penyempitan.

"Kita sudah pantau melihat titik-titik, sampai pagi ini saya sama Kadis PU memang kesimpulan kita untuk sementara ada beberapa saluran yang mengalami penyempitan," aku Ilham, Kamis (8/7).

"Dan itu yang akan konsentrasi untuk dikerja. Semua yang tersumbat kita angkut dulu. Seperti di garegea, lasepang, daerah monginsidi," sambung Ilham.

Berdasarkan pantauan di lokasi, BPBD, Dinas PU, dan Damkar telah mengangkat sampah berukuran besar yang membuat jembatan di Kampung Kayangan tersumbat.

Sementara itu, Dinas kesehatan Kabupaten Bantaeng juga bergerak cepat menangani korban banjir. Sebanyak 11 pos kesehatan dibangun di sekitar lokasi banjir.

Kepala Dinas Kesehatan, Andi Ihsan mengarahkan seluruh Kepala Puskesmas untuk ambil peran dalam pengendalian masalah kesehatan penduduk terdampak banjir.

Menurut Ihsan, saat ini sementara terbentuk 11 pos kesehatan tanggap banjir yang tersebar diberbagai lokasi terdampak. Lokasi pos kesehatan,

“Saat ini seluruh Kepala Puskesmas kami arahkan untuk membuka pos kesehatan tanggap banjir di berbagai titik terdampak banjir untuk mengantisipasi masalah kesehatan pasca banjir," jelas Ihsan.

Dia mengatakan, layanan kesehatan ini diberikan kepada masyarakat secara gratis. Selain memberikan layanan di pos kesehatan, juga disiapkan layanan kesehatan mobile melalui Brigade Siaga Bencana (BSB). (LN/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya