Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

BPPT Lakukan Hujan Buatan Pencegahan Karhutla di Riau

Rudi Kurniawansyah
05/7/2021 03:10
BPPT Lakukan Hujan Buatan Pencegahan Karhutla di Riau
Ilustrasi hujan buatan.(Ilustrasi)

BADAN Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) melalui Balai Besar Teknologi kembali menerjunkan tim teknologi modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan guna pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.

"Tim akan mulai operasi hari ini dengan mengerahkan armada pesawat cassa 212-200 A-2103 milik TNI AU," kata Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC Pekanbaru Tukiyat dalam keterangannya, Minggu (4/7).

Ia menjelaskan, BBTMC-BPPT telah menyiapkan 8,5 ton NaCL yang diangkut dari Tangerang, Banten dan akan ditambahkan sesuai kebutuhan selama operasi TMC berlangsung. Dalam operasional penyemaian awan tim TMC yang berjumlah 11 orang didukung TNI AU Skadron 4 Malang yang menugaskan 11 orang kru pesawat.

Pelaksanaan TMC di Provinsi Riau kali ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menggandeng PT RAPP (Riau Andalan Pulp and Paper), BPPT, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas Penanganan Karhutla Provinsi Riau. Selain itu  mendapat dukungan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, BPBD Riau, dan juga Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM).

Kepala BBTMC-BPPT Jon Arifian mengatakan secara historis di Provinsi Riau pola curah hujan yang bersifat equatorial yang mempunyai dua musim (hujan dan kemarau). "Musim pola curah hujan menurun pada Februari-April (FMA) dan Juli-Oktober (JASO). Musim kemarau pertama puncaknya Februari lalu sedangkan musim hujan puncaknya di April hingga Mei," jelasnya

Pada Juni, lanjut Jon Arifian, mulai memasuki masa transisi dan kemarau berikutnya dimulai pada Juni, Juli, Agustus hingga September dan peralihan Oktober, November, dan Desember memasuki musim hujan periode kedua.

"Pada kondisi curah hujan yang rendah, berpotensi memunculkan titik panas yang dapat mengakibatkan Karhutla," ujarnya.

Jon Arifian menambahkan, operasi TMC yang dilaksanakan sebagai upaya pencegahan Karhutla di Provinsi Riau. "Pelaksanaan TMC di Riau merupakan operasi kedua dalam tahun ini. TMC Sumsel-Jambi dan Riau ini adalah satu paket yang telah dilaunching oleh Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK pada 10 Juni 2021. Sumsel-Jambi yang didukung PT Sinar Mas Forestry telah dilaksanakan 10-27 Juni 2021. Sementara TMC Riau didukung KLHK dan PT RAPP yang akan dimulai besok," terangnya.

Wakil PT RAPP Roni Hasfikar mengatakan apresiasi dan mendukung TMC Pencegahan Karhutla di Riau. "Tahun ini merupakan kedua kalinya kami terlibat. Tahun lalu, operasi TMC memberikan hasil yang baik. Kami berharap, tahun-tahun berikutnya dapat mendukung upaya pencegahan karhutla," ujarnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik