Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pemkot Denpasar Sosialisasi Transformasi Digital di Pasar Tradisional

Ruta Suryana
29/6/2021 16:05
Pemkot Denpasar Sosialisasi Transformasi Digital di Pasar Tradisional
(MI/Ruta Suryana)

DALAM upaya perluasan adopsi transaksi berbasis QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) oleh pedagang dan implementasi layanan digital di pasar tradisional di Denpasar, Pemerintah Kota Denpasar melalui Perusahaan Umum Daerah Pasar Sewakadarma Denpasar bersinergi dengan Bank Indonesia Denpasar dan Bank BPD Bali melaksanakan Sosialisasi Transformasi Digital Pasar Tradisional di Kota Denpasar, Selasa (29/6) di halaman parkir Pasar Badung, Denpasar.

Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara pada kesempatan itu mengatakan sosialisasi dan penyebarluasan informasi ke masyarakat sangatlah penting yang diharapkan di tengah pandemi ini masyarakat dapat tetap produktif dan aman dalam melaksanakan usaha.

"Kuncinya adalah bagaimana kita wajib beradaptasi dengan kebiasaan baru, sehingga kesadaran, keberuntungan dan keselamatan dapat diwujudkan, serta mampu memberikan dukungn terhadap produktivitas dan keamanan dalam berniaga yang aman Covid-19," kata Jaya Negara.

Baca Juga: Kasus Meningkat, Pemkot Denpasar Tutup Lapangan Puputan Badung

Meski masih berada pada masa pandemi, kata Jaya Negara, pasar tradisional dan pasar rakyat sebagai motor penggerak perekonomian harus terus produktif, dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan bagi seluruh elemen pasar.

"Perekonomian harus tetap berputar, namun tetap mengedepankan keselamatan dan kesehatan melalui protokol kesehatan masyarakat dan aman berniaga aman Covid-19. Ini diperlukan kerja sama gotong royong serta membangun solidaritas bersama antara pemerintah dan seluruh masyarakat," jelasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia  Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan Kota  Denpasar dinilai yang paling siap untuk menjadi smart heritage market. Dan  saat ini, baru dicanangkan terhadap tiga pasar tradisional yakni Pasar Badung, Pasar Kreneng dan Pasar Sanglah.

''Minimal 16 pasar menggunakan sistem digital agar bisa menjadi smart heritage market. Walaupun tradisional tapi digital,'' kata Trisno yang  berharap agar pasar tradisional tidak kalah dengan pasar modern dalam hal penggunaan QRIS ini.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Sewakadharma Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata mengatakan untuk saat ini pedagang yang menggunakan QRIS di pasar di Kota Denpasar masih kurang dari 20 persen. Namun, pihaknya sudah melakukan komunikasi dan sosialisasi dengan para pedagang untuk menggunakan QRIS.

''Khusus untuk Pasar Badung, penggunaannya akan maksimal setelah pengelolaannya diserahkan ke kami. Namun kami terus melakukan sosialisasi ke pedagang,'' katanya. (RS/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik