Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Aceh kini memasuki musim kemarau dengan suhu udara mencapai 34 derajat Celsius, sehingga warga diminta waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
“Iya memang kami perkirakan Aceh sudah memasuki musim kemarau dan juga memasuki angin barat, sehingga perlu kita waspadai terutama kebakaran lahan,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Kamis (17/6).
Baca juga: 400 UMKM di Dua Bandara Yogyakarta Dapat Sertifikasi TKDN Gratis
Dia menjelaskan, kendati wilayah provinsi paling barat Indonesia itu memasuki musim kemarau, tetapi curah hujan tetap terjadi di beberapa wilayah Aceh.
BMKG memperkirakan musim kemarau itu akan terjadi hingga awal atau pertengahan September 2021. Selanjutnya akan terjadi masa peralihan hingga awal Oktober 2021 diprediksi Aceh memasuki musim hujan.
“Jadi suhu udara kita tinggi, artinya kita imbau masyarakat untuk banyak mengonsumsi air agar tidak dehidrasi dan juga rajin mengonsumsi buah-buahan,” kata Zakaria.
Pada musim kemarau ini, lanjut Zakaria, hampir seluruh wilayah Tanah Rencong itu juga mengalami gelombang laut tinggi.
Untuk wilayah perairan Selat Malaka bagian utara tinggi gelombang mulai 1,25 hingga 2 meter, begitu juga dengan kondisi gelombang laut untuk penyeberangan Pelabuhan Ulee Lheu Banda Aceh menuju Pelabuhan. Balohan Sabang.
Sementara perairan utara Sabang tinggi gelombang mulai 2,50 hingga 4 meter. Kemudian untuk perairan barat Aceh tinggi gelombang juga mulai 2 hinnga 4 meter, sama halnya dengan wilayah Samudera Hindia Barat Aceh.
Klasifikasi tinggi gelombang laut 1,25 hingga 2,5 meter merupakan kategori sedang. Sementara tinggi mulai 2,5 hingga 4 meter sudah masuk dalam ketegori tinggi. Sebab itu Zakaria mengimbau nelayan lebih meningkatkan kewaspadaan saat melaut di tengah kondisi gelombang laut tinggi.
“Perlu diperhatikan juga nelayan supaya lebih hati-hari karena gelombang tinggi. Kalau bisa nelayan jangan per melaut dulu,” kata Zakaria, mengimbau. (Ant/OL-6)
BMKG mengaitkan gempa terbaru di Bekasi dengan aktivitas Sesar Baribis—sumber gempa yang sama dengan gempa merusak Karawang, Jawa Barat, pada 1862
Bibit Siklon Tropis 93W terpantau di perairan timur Filipina. Sementara itu, Siklon Tropis Kajiki terlihat di Laut Cina Selatan, sebelah timur laut Vietnam
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca untuk wilayah DKI Jakarta, periode Senin 25 Agustus 2025.
BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia akan mengalami cuaca ekstrem. Berikut prakiraan cuaca di sejumlah daerah, Minggu, 24 Agustus 2025.
Masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya yang berencana menghabiskan akhir pekan di ibu kota diminta waspada terhadap kondisi cuaca hari ini.
Gelombang tinggi di perairan selatan Jawa Tengah, cukup berisiko terhadap aktivitas pelayaran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved