Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sri Sultan Yakini Penularan Covid-19 bukan karena Bepergian

Agus Utantoro
12/6/2021 12:32
Sri Sultan Yakini Penularan Covid-19 bukan karena Bepergian
Gubernur DKI Jakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X(MI/Ardi Teristi Hardi)

GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meyakini penularan covid-19 yang melonjak akhir-akhir ini lebih banyak dipicu oleh interaksi antartetangga atau interkeluarga yang  tidak disertai dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

"Bukan karena riwayat bepergian ke luar daerah," kata Sri Sultan, Jumat (11/6).

Meski demikian, Sri Sultan menjelaskan tidak akan mengeluarkan larangan kegiatan pertemuan warga.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Jepara Intruksikan 2 Hari di Rumah Saja

Namun, jelas Sri Sultan, secara teknis, pertemuan-pertemuan tersebut akan diatur yang lebih mendetail termasuk mempertimbangkan jumlah peserta maupun pertimbangan lainnya.

Dikatakan, jika sekarang yang dibicarakan masih sebatas makro seperti tidak boleh menimbulkan kerumuman, jaga jarak dan sebagainya, namun ke depan akan lebih rinci.

Gubernur DIY itu kembali menegaskan prinsipnya yang perlu diketahui sekarang banyak penularan yang terjadi di lingkungan sendiri.

Karena itu, jelas Gubernur, akan segera dikeluarkan aturan untuk mengatur kegiatan warga baik di tingkat RT maupun RW guna mencegah munculnya klaster di lingkungan masyarakat.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi membenarkan peningkatan kasus positif covid-19 di Yogyakarta, lebih banyak dipicu penularan dalam keluarga atau komunitas.

Heroe, yang juga Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta, menambahkan penambahan bukan karena libur lebaran tetapi karena libur panjang dua pekan lalu.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta, secara terpisah, mengimbau masyarakat untuk kembali pematuhi penerapan protokol kesehatan.

"Jangan sampai lengah, protokol kesehatan harus diterapkan," katanya.

Dikatakan banyak di kalangan anggota masyarakat tidak lagi patuh dalam menerapkan protokol kesehatan.

Penurunan kepatuhan ini, ujarnya, karena masyarakat telah terbiasa dengan kondisi dan situasi sehingga lengah dan abai. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya