Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Cold Storage Bantuan dari Kemendes di Sikka Mubazir

Gabriel Langga
03/6/2021 14:34
Cold Storage Bantuan dari Kemendes di Sikka Mubazir
Rumah-rumah para nelayan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.(MI/GABRIEL LANGGA)

PEMBANGUNAN cold storage atau lebih dikenal dengan mesin pendingin merupakan bantuan dari Kementerian Desa (Kemendes) di Desa Nangahale, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur sampai kini tidak dapat difungsikan alias mubazir sudah enam tahun.

Berdasarkan pengamatan mediaindonesia.com, 3 Juni 2021, cold storage ini dibangun dekat pantai persisnya di belakang Pabrik Es Nangahale milik Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sikka.

Sementara itu, cold storage yang dibangun diperikaan miliar rupiah ini dikelilingi dengan rumput liar yang sedikit lagi menutup alat tersebut.
Sampai saat ini, bangunan cold storage tersebut dibiarkan tanpa ada kepedulian dari siapapun untuk mengurusnya dan bertanggung jawab atas alat tersebut.

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka di Kebumen Hanya di Zona Hijau

Salah satu warga sekitar Nangahale, Edi menilai pembangunan cold storage tidak didukung perencanaan yang baik dari Kemendes sehingga alat tersebut rampung tetapi tidak difungsikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan di sini.

"Kalau tidak salah itu dibangun tahun 2016. Kalau tidak salah akan dikelola oleh Bumdes Bersama. Tetapi sejak pembangunan cold storage itu selesai, sampai saat ini tidak digunakan," ujar Edi ini.

Ia mengaku akibat tidak digunakan, bangunan cold storage itu sekarang penuh dengan rumput. "Kemungkinan alat tersebut sudah rusak karena dibiarkan lama dan tidak digunakan. Sekarang bangunan ini dikelilingi oleh rumput-rumput liar. Sayang sekali dana begitu besar tetapi tidak bisa digunakan," papar dia.

Sementara itu, Kepala Desa Nangahale Sahnudin mengatakan bantuan itu diterima dari Kementerian Desa waktu dirinya belum menjabat sebagai kepala desa.

"Pembangunan cold storage itu diserahkan kepada Bumdes Bersama yang dikelola oleh Desa Kojadoi dan Nangahale. Kalau tidak salah bangunan itu dibangun tahun 2016. Kalau soal anggaran pembangunan itu saya tidak tahu pasti karena waktu itu saya belum menjabat kepala desa," tandas dia.

Ia mengaku sejak jadi cold storage itu belum pernah digunakan oleh pihak Bumdes. Ia tidak tahu kendala apa hingga tidak digunakan sampai saat ini yang diperuntukkan bagi nelayannya.

Baca juga: Alat EWS UGM Deteksi Gempa Toli-Toli 3 Hari Sebelum Kejadian

Sementara itu, Kepala Desa Kojadoi, Hanawai saat dikonfirmasi mediaindonesia.com menceritakan, pada tahun 2016, Bumdes Bersama antara Desa Kojadoi dan Nangahale mendapatkan bantuan dua fasilitas dari Kementerian Desa yakni kapal dan cold storage.

Lanjut dia, untuk kapal diserahkan kepada desanya. Sementara cold storage dibangun di Desa Nangahale dengan sistem pengelolaan oleh Bumdes Bersama. Ia pun membenarkan kalau cold storage itu sampai saat tidak digunakan untuk kepentingan nelayan.

"Kalau kapal saya kelola di Desa Kojadoi. Sementara cold storage itu saya sendiri juga tidak tahu mengapa tidak bisa digunakan sampai saat ini padahal dibangun dari 2016.  Karena yang kerjakan itu bukan dari kita. Kita langsung terima jadi. Semuanya itu anggaran dari pusat," pungkas Kades Kojadoi ini. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : HUMANIORA
Berita Lainnya