Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PERHIMPUNAN Jurnalis (PENA) NTT di Bali menggandeng Kodam IX/Udayana menyalurkan sekitar 2 ton lebih bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam di NTT yang terjadi awal April lalu.
Jumlah barang yang dikemas dalam puluhan kardus berukuran besar tersebut diantar langsung ke Pelabuhan Benoa Bali oleh belasan anggota PENA NTT, Sabtu (29/5/2021). Wakil Asisten Logistik Kodam IX/Udayana Letkol (Kav) Djefri Marsono Hanok mengatakan, bantuan tersebut akan diantar langsung oleh Kapal Angkatan Darat yang akan berlayar dari Bali menuju NTT.
"Setelah terkonfirmasi soal kepastian Kapal TNI Angkatan Darat yang akan berangkat ke Kupang, kami mengontak teman-teman PENA yang katanya ada barang bantuan barang untuk korban bencana alam di NTT seperti yang pernah dibicarakan sebelumnya kepada atasan kami dan memang benar mereka sudah mengantar langsung ke kapal di Pelabuhan Benoa," ujarnya.
Ketua Panitia Penggalangan Bantuan Kemanusiaan PENA NTT Agustinus Apolo Daton menjelaskan, jumlah bantuan yang didistribusikan untuk tahap pertama sekitar 45 kardus berukuran besar. Barang tersebut berupa sembako, pakaian
layak pakai, pakaian bayi, seragam sekolah seperti tas, sepatu dan sebagainya. Untuk tahap pertama sudah didistribusi melalui kapal TNI Angkatan Darat.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kodam IX/Udayana atas supportnya untuk mendistribusikan bantuan korban bencana alam bagi korban bencana alam di NTT. Kami menaruh hormat yang besar kepada Pangdam IX/Udayana, Aslog, Wa-Aslog Kodam IX/Udayana yang telah membantu mendistribusikan secara gratis ke NTT," ujarnya.
Menurut Apolo, selain bantuan tahap pertama, masih ada lagi bantuan tahap kedua dan mungkin akan ada lagi tahap selanjutnya. Saat ini saja masih ada bantuan di gudang PENA NTT yang jumlahnya hampir sama dengan bantuan tahap
pertama. Jenis barang juga hampir sama. Seluruh bantuan tersebut akan didistribusikan ke NTT. Selain bantuan barang, saat ini PENA NTT sedang menggalang bantuan berupa uang tunai.
"Saat ini sudah ada banyak donatur yang menyumbang melalui PENA NTT. Kami akan mengirimkan langsung ke lokasi bencana. Untuk uang tunai kami akan menyasar bantuan fisik terutama sarana pendidikan dan tempat ibadah. Tetapi kami akan survei langsung, agar bantuan tepat sasar," ujarnya. (OL-13)
Baca Juga: Pesta di Sikka Sudah Boleh Digelar, Ini Syaratnya
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Program Herbi kali ini difokuskan untuk membantu warga yang terdampak bencana alam.
Usai menyerahkan bantuan, Anton mengatakan bahwa pemerintah akan melakukan kajian untuk merelokasi aliran sungai batu gaga.
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa total terdapat 114 Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang terdampak banjir di wilayah Bekasi.
Bantuan berupa bahan makanan, makanan siap konsumsi, air mineral dan pengganti selimut diberikan langsung kepada korban yang tersebar di enam desa terdampak.
Selain Lalodati, beberapa wilayah lain juga terdampak, yaitu, Kelurahan Punggolaka: 50 KK, Kelurahan Watulondo: 45 KK dan Kelurahan Kadia serta Pondambea 120 KK.
MENTERI Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta masyarakat jangan memperdebatkan soal pemberian bantuan sosial (bansos) dengan tulisan "Bantuan Wapres Gibran"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved