Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
DAMPAK kekeringan akibat kemarau di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) semakin meluas. Jika pekan lalu baru sekitar enam desa, kini sudah meluas menjadi tujuh desa di empat kecamatan.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Cilacap Tri Komara Sidhy mengatakan bahwa hingga Kamis (27/5), jumlah warga yang mengalami krisis air bersih sebanyak 2.856 keluarga atau 10.647 warga.
‘’Kekeringan di Cilacap meluas, menyusul tidak adanya hujan dalam beberapa waktu terakhir. Jika sebelumnya baru enam desa, kini telah menjadi tujuh desa di empat kecamatan,’’kata Tri Komara.
Baca juga :Usai Gerhana Bulan Banjir Rob Landa Kampung Wuring
Menurutnya, kecamatan yang desanya paling banyak mengalami kekeringan adalah Gandrungmangu. Di kecamatan tersebut ada tiga desa yang mengalami krisis air bersih Desa Cisumur, Gintungreja dan Cinangsi. Sedangkan Kecamatan Patimuan ada dua desa yakni Rawaapu dan Purwodadi. Sedangkan di Kecamatan Kawunganten ada satu desa yaitu Bojong dan Kecamatan Bantarsari satu desa yakni Binangun.
‘’Untuk suplai air bersih paling banyak adalah ke Desa Bojong dengan 5 tangki air bersih,’’ujarnya.
Secara total, lanjut Tri Komara, BPBD Cilacap telah mendistribusikan 13 tangki air bersih untuk 7 desa di 4 kecamatan.
‘’Hari ini, suplai air bersih ke Desa Bojong tepatnya di Dusun Jayagiri. Pasokan air besih untuk 42 kekuarga atau 168 jiwa. Kami meminta kepada pihak desa untuk mengumpulkan masyarakat di satu titik, sehingga akan lebih memudahkan dan mempercepat petugas dalam memberikan suplai air bersih,’’tambahnya. (OL-2)
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Berdasarkan prediksi, saat ini sebetulnya sudah memasuki kemarau. Namun di Kabupaten Cianjur masih terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
BPBD sudah melakukan distribusi air bersih ke salah satu masjid dan warga di lingkungan desa tersebut.
Pada musim kemarau yang telah berlangsung dua bulan, banyak sumur mengalami penyusutan.
Untuk mengirim air bersih tidak bisa cepat, karena harus menunggu armada pulang dari lokasi pengiriman sebelumnya.
Ketersedian kapasitas sumber air baku mengalami penurunan kapasitas antara 52-59%
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat melaporkan kekeringan dan kekurangan air bersih masih terjadi di sejumlah wilayah. Laporan terbaru datang dari Kabupaten Cirebon.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved