Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bantuan Rumah Korban Bencana di Malang Berkutat Pendataan

Bagus Suryo
24/5/2021 10:00
Bantuan Rumah Korban Bencana di Malang Berkutat Pendataan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa minta validasi data kerusakan gempa di Kabupaten Malang segera kelar.(MI/Bagus Suryo)

BANTUAN pembangunan rumah bagi korban gempa di Kabupaten Malang, Jawa Timur, belum tuntas. Rumah yang dijanjikan pemerintah masih dalam proses pendataan sejak gempa Sabtu (10/4) lalu, selanjutnya gempa susulan Jumat (21/5) malam.

Sejauh ini realisasi bantuan sejumlah rumah hanya untuk keperluan menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Setelahnya proses pendataan lagi.

"Untuk sementara belum ada tindak lanjut," tegas Maderah, Kepala Desa Jogomulyan, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Senin (24/5).

Maderah mengungkapkan hanya 14 korban bencana di Jogomulyan yang menempati hunian sementara (huntara) bantuan dari pemerintah, sebanyak 5 rumah di antaranya permanen berukuran 4x6 meter. Korban bencana lainnya belum menerima bantuan serupa sampai seusainya masa tanggap darurat bencana.

Demikian juga korban bencana di Desa Tamanasri dan Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading. Menurut Kepala Desa Tamanasri, Joko Widodo, tim Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya masih melakukan proses pendataan. Di Desa Tamanasri, sebanyak 314 rumah rusak.

"Kami mengupayakan hunian sementara bantuan dari pemerintah hanya dapat 11 rumah, itupun belum terealisasi. Padahal yang mendesak butuh 31 rumah," kata Joko.

Hal serupa diungkapkan Kepala Desa Wirotaman, Ahmad Sholeh. Ia menyatakan sebanyak 328 warga korban gempa pada Sabtu (10/4) lalu belum mendapatkan bantuan hunian sementara seperti yang dijanjikan pemerintah. "Huntara bantuan pemerintah sampai hari ini belum ada," ujarnya.

Sejauh ini, lanjut Sholeh, sejumlah warga menerima bantuan dari masyarakat sebanyak dua unit huntara, tiga unit huntara dari Nahdlatul Ulama Peduli, dua unit huntara dari Pemerintah Desa Wirotaman dan tujuh huntara membangun secara mandiri.

Gempa bermagnitudo 6,1 pada Sabtu (10/4) merusak 10.482 rumah tersebar di 32 kecamatan, kerusakan terparah di Kecamatan Dampit, Tirtoyudo dan Ampelgading. Pemerintah menjanjikan bantuan Rp10 juta bagi yang rumahnya rusak ringan, Rp25 juta rumah rusak sedang dan Rp50 juta rusak berat. Namun, bantuan itu sampai kini belum terealisasi.

Sedangkan gempa susulan bermagnitudo 6,2 yang dimutakhirkan 5,9 pada Jumat (21/5) malam merusak 404 rumah tersebar di 16 kecamatan.(OL-13)

Baca Juga: Bima Tetapkan Klaster Covid-19 Griya Melati KLB Kota Bogor

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya