Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kabupaten Cianjur Ingin Punya Pelabuhan Representatif

Benny Bastiandy
03/5/2021 17:11
Kabupaten Cianjur Ingin Punya Pelabuhan Representatif
Pantai Jayanti, Desa Cidamar, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat(MI/Benny Bastiandy)

PESISIR selatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sudah saatnya memiliki pelabuhan ikan yang representatif. Namun, jika biaya pembangunannya mengandalkan dari keuangan daerah, Pemkab Cianjur pesimistis keinginan itu bisa terwujud.

Pelaksana Tugas Bupati Cianjur, Herman Suherman, menegaskan sektor perikanan laut di pesisir pantai selatan sangat mumpuni dikembangkan karena memiliki bentang sepanjang 75 kilometer. Namun, sejauh ini potensinya belum bisa dimaksimalkan karena terbentur berbagai kendala.

"Kita ingin ada pelabuhan perikanan yang cukup representatif di selatan. Tapi di masa pandemi seperti sekarang, rasanya cukup berat kalau mengandalkan dari keuangan daerah," kata Herman, Senin (3/5).

Karena itu, Pemkab Cianjur akan berupaya meminta bantuan ke pemerintah pusat. Apalagi diprediksi pembangunan pelabuhan itu tentu akan menelan biaya miliaran bahkan triliun rupiah.

"Kita gak mungkin mengalokasikan anggaran sampai triliunan. Makanya, kita serahkan ke pemerintah pusat," tuturnya.

Herman menyebut sejauh ini pemerintah pusat sudah mulai konsen menggarap sektor perikanan di wilayah selatan. Satu di antaranya budi daya udang vaname.

"Produksi dan kualitas udang vaname di Cianjur selatan ternyata cukup bagus. Nah kalau ada pelabuhan, nanti pengangkutan hasil panen udang vaname serta produksi perikanan lainnya bisa melalui jalur laut. Makanya kita harus punya pelabuhan yang representatif di pesisir pantai selatan," tegas Herman.

Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Cianjur, Parwinia, menambahkan belum tergalinya potensi perikanan laut di pesisir pantai selatan Cianjur salah satunya lantaran fasilitas yang dimiliki masyarakat. Misalnya kapal yang masih bermesin di bawah 5 gross tonage.

"Kapasitas kapal nelayan kita masih kecil. Jadi, produksi hasil tangkapan pun sedikit. Para nelayan tidak bisa melaut lebih jauh," jelas Parwinia. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya