Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
MUSIBAH bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi 4 April lalu di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur menyisakan kesedihan mendalam bagi para korban. Pasalnya, para korban harus kehilangan sanak keluarga dan harta benda hingga menyisakan duka dan sedih yang mendalam.
Aktivitas keseharian yang tadinya aman dan nyaman berubah karena mereka harus tinggal di tenda pengungsian untuk sementara waktu.
Bencana Adonara memaksa semua orang tergerak hati terutama para relawan untuk membantu saudara-saudara yang mendeirta dengan cara masing-masing. Salah satunya relawan Simpa Sio Institute yang bermarkas di jalan Jendral Sudirman RT/RW 007/002, Kota Sau, Sarotari Tengah, Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
Baca juga : Banjir Kembali Landa Pulau Adonara
Sudah empat minggu lamanya para relawan Simpa Sio Institute yang terdiri dari belasan orang ini tersebar di tenda-tenda pengungsian korban bencana Adonara. Selain mendistribusikan bantuan, para relawan ini juga memberikan pendampingan pada anak-anak korban bencana.
Setiap harinya, anak-anak dikumpulkan oleh para relawan untuk diajak bermain seperti olahraga bersama, menggambar, menyanyi dan sejumlah
permainan lainya.
Aktivitas setiap harinya para relawan ini dalam memberikan pendampingan pada anak-anak ternyata disambut gembira orangtua anak korban bencana. Pasalnya, meski dalam keadaan susah, orangtua jadi tidak sedih melihat anak-anak bisa bercanda tawa dan berkreasi yang dihibur oleh relawan Simpa Sio Institute dengan beralaskan terpal biru.
Baca juga : Istri Menangis Bahagia Lihat Suami Berjalan setelah Lumpuh Setahun
Selama kegiatan, anak diberi kesempatan berbicara mengenai perasaan dan pengalaman yang mereka alami terkait musibah yang dialami melalui bercerita, menggambar dan menulis.
Kegiatan ini juga berlaku di beberapa tenda pengungsian. Bahkan hasil karya anak-anak korban musibah ini ditampilkan membuat para relawan meneteskan air mata.
Apa yang dirasakan oleh anak-anak juga dirasakan oleh para relawan salah satunya koordinator Umum Simpa Sio Institute, Magdalena Tukan.
Baca juga : Setahun Lumpuh, Warga Waiwerang Sembuh akibat Bencana Adonara
Ia pun bercerita selama berjalan mau empat minggu di Adonara, dirinya bersama teman-teman lainnya yang tergabung dalam Simpa Sio Institute memberikan pendampingan pada anak-anak musibah bencana Adonara di tenda-tenda pengungsian.
Perempuan kelahiran 9 Maret 1993 ini menuturkan relawan Simpa Sio Institute tidak memberikan trauma healing karena trauma healing ini hanya bisa didiagnosa oleh tenaga profesional seperti psikiater atau psikolog.
Tetapi, mereka memberikan pendampingan pada anak dengan fokus utama di tiga posko pengungsian seperti posko MAN Adonara Timur, SDI Adonara Timur, dan Sausina dengan sejumlah permainannya.
Baca juga : Anggota DPR NasDem Antar Minyak Tanah bagi Korban Bencana Adonara
Diceritakan Magdalena sapaan akrabnya, setiap harinya ia bersama relawan memberikan pendampingan anak seperti mendongeng, lapak baca, melukis, menggambar, mewarnai, musik corner, gelar pameran yang mana hasil karya anak-anak dipamerkan dan kegiatan lainnya.
"Kami setiap hari di posko. Kita langsung tinggal di posko untuk memberikan pendampingan kepada anak yang sudah berjalan mau empat minggu
ini. Kadang-kadang juga kita mendengarkan curhat-curhat dari orangtua anak," tandas gadis berambut ombak ini yang juga tiap harinya membantu memasak bagi korban bencana selama berada di tenda pengungsian
Ia mengaku melihat anak-anak pengungsian bisa tertawa dan ceria dalam mengikuti kegiatan yang mereka gelar itu sudah membuat para relawan juga ikut bahagia.
Baca juga : Pencarian Korban Bencana Adonara Diperpanjang Tiga Hari Lagi
Bencana bisa membuat anak-anak bisa bermain seperti ketika mereka berada di rumah masing-masing. Kegiatan seperti ini juga dilakukan olehnya selama berada dua bulan di bencana gunung erupsi di Kabupaten Lembata
Dirinya berharap dalam pendampingan ini yang masih teruskan dilakukan di bencana Adonara, anak-anak mulai pelan-pelan melupakan peristiwa yang melandanya.
"Sekurang-kurang aktivitas yang kami berikan setiap harinya, anak-anak tidak punya banyak waktu untuk mengingat peristiwa kemarin. Anak-anak harus terus bangkit dan berjuang untuk kembali kehidupan yang normal," ujar dia yang masih berada di Adonara, Minggu (2/5). (OL-1)
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, pada Senin (18/8) sore hingga malam hari, mengakibatkan banjir yang merendam puluhan rumah warga.
Banjir besar di Potiskum, Nigeria, merusak ratusan rumah dan memaksa ratusan warga mengungsi.
Mou diteken antara Pemkab Bogor- Pemkab Jawa Barat (Jabar)- Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), dan Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa (12/8).
Dari Pemkab Bogor, penandatanganan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto dan dari Provinsi Jabar oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau KDM (Kang Dedi Mulyadi).
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Untuk kota-kota besar di Indonesia, akan mengalami potensi berawan, berawan tebal, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir
PEMERINTAH melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membangun kembali rumah warga yang terbakar akibat konflik antardesa di Adonara Barat, NTT.
KONFLIK berdarah pecah di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Senin (21/10) pukul 5.30 pagi. Kerusuhan diduga dipicu sengketa tanah antardesa .
SATRESNARKOBA Polres Flotim menangkap terduga pengedar narkoba jenis sabu di di dekat Kantor PLTD Terong, Kecamatan Adonara Timur, Sabtu 9 Maret 2024, sekitar pukul 15.30 Wita
PELABUHAN penyeberangan Wailebe mengalami kerusakan berat. Untuk dapat berlabuh, kapal motor harus saling berdempetan pada sisi Timur pelabuhan.
Setelah kapal feri itu kembali beroperasi, para penyedia barang dan jasa pemerintah maupun penumpang bisa kembali normal.
Gelombang tinggi mengguncang Selat Larantuka-Adonara sejak pukul 12.00 Wita, Selasa (20/12) siang hingga sore.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved