Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kimia Farma Diagnostika Layani Tes Antigen di 5 Bandara

Yoseph Pencawan
28/4/2021 21:10
Kimia Farma Diagnostika Layani Tes Antigen di 5 Bandara
Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostik Adil Fadhilah Bulqini memberi penjelasan di Bandara Kualanamu(MI/YOSEPH PENCAWAN)

DIREKTUR Utama PT Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadhilah Bulqini turun ke Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara, Rabu (28/4). Ia menjelaskan seluk beluk seputar tes antigen yang dilakukan cucu perusahaan PT Kimia Farma, itu.

Sebelumnya, Polda Sumatra Utara menangkap 5 teknisi di Laboratorium Kesehatan milik PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), di Bandara Kualanamu. Mereka diduga menggunakan alat tes bekas untuk calon penumpang penerbangan.
 
"Barang ini (kit rapid test) pembeliannya satu paket," ujar Adil Fadhilah.

Dia menjelaskan perusahaannya melayani tes cepat antigen
di lima bandara di Indonesia. Selain Kualanamu, tes dilakukan di Terminal 1 & 2 Bandara Soekarno Hatta, Bandara Minangkabau, Bandara Mattoangin Pontianak dan Bandara Sultan Hasanuddin di Ujung Pandang.

Menurut Adil, bisa saja alat tes cepat antigen yang digunakan di
bandara-bandara tersebut berbeda antara satu dengan yang lain. Namun  alat yang digunakan seluruhnya sudah lolos uji komparasi.

Adapun pengadaan reagensia atau kit tes cepat antigen dilakukan oleh
kantor pusat di Jakarta. Pemasoknya sudah ditentukan perusahaan dan
produknya sudah lolos uji komparasi hasil PCR dengan kesesuaian 100%.

Adapun kit tes cepat yang digunakan di Kualanamu bermerek RightSign.
Bulqini pun menunjukkan satu per satu alat yang terdapat dalam satu paket kit tes cepat itu. Dalam satu kotak terdapat 20 set yang setiap
setnya digunakan secara bersama.

Dibantu dua dokter dari perusahaan, dia juga memperlihatkan cara
kerja pemeriksaan tes cepat antigen.

Namun dia mengaku belum mendapat informasi dari Polda Sumut mengenai alat mana yang dipakai berulang.

Kendati Baiquni menduga alat tersebut adalah yang digunakan untuk mengambil cairan dari dalam hidung. "Harga alat tersebut sudah
termasuk biaya layanan. Karena itu penggunaan berulang alat
tersebut sebenarnya tidak terlalu bernilai secara ekonomis."


Belum minta maaf


Pada kesempatan itu dia juga mengatakan, standar operasional prosedur merupakan aturan yang sangat penting, bahkan sudah menjadi budaya kerja bagi KFD. Dan pemakaian ulang peralatan bekas pakai sangat bertentangan dalam SOP.

Bila memang terbukti, adanya penggunaan alat bekas pakai, dia
memastikan tindakan tersebut bukan kebijakan perusahaan. Tindakan itu
merupakan ulah pribadi karyawan KFD.

"Jika memang terbukti, KFD akan memberikan tindakan tegas dan sanksi yang berat kepada karyawan yang terlibat. Sanksinya sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku di perusahaan," tegasnya.

Selain itu, Adil mengungkapkan bahwa hingga kini perusahaannya secara
resmi belum menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. Hal itu karena ini para karyawan yang ditangkap Polda Sumut belum terbukti bersalah. "Masih dalam proses penyelidikan kepolisian," ujarnya.

Pada Selasa (27/4) Polda Sumut mengungkap praktik pemeriksaan tes cepat antigen yang diduga menggunakan alat bekas di laboratorium Kimia Farma di Bandara Kualanamu.

Dalam penggeledahan, polisi mendapati ratusan alat untuk pengambilan sampel dari hidung (swab stick) bekas pakai. Petugas tes mengakui
menggunakan swab stick yang sama secara berulang kepada orang yang
berbeda. (N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya