Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Dukung Kebangkitan UMKM Kuliner Terdampak Covid-19

Mediaindonesia.com
22/4/2021 12:35
Dukung Kebangkitan UMKM Kuliner Terdampak Covid-19
YouTuber Magdalena bersama Teh Pucuk Harum mendukung UMKM bidang kuliner yang terdampak covid-19.(Dok.Pucuk Harum)

PANDEMI covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 silam menimbulkan dampak yang besar di berbagai sektor, termasuk sektor kuliner. Padahal sebelumnya kuliner cukup strategis dan mampu menarik perhatian masyarakat karena banyaknya makanan hits bermunculan dari para UMKM di Indonesia.

Melihat dampaknya yang sangat besar, Teh Pucuk Harum memberikan dukungan serta bantuan kepada UMKM bidang kuliner agar dapat bertahan dari keterpurukan. Untuk itu mereka berkolaborasi dengan seorang influencer Magdalena atau yang lebih dikenal Mgdalenaf yang kebetulan memiliki tekad serupa untuk membantu para UMKM bidang kuliner.

Baca juga: Pojok Kuliner Tradisional Ramadan Kampung Midang

Magdalena sebagai seorang YouTuber pertama secara konsisten membantu UMKM terdampak covid-19 sejak Juni 2020 diawali dengan para pelaku UMKM di area Jabodetabek dengan menggunakan platform digital yang dia miliki. Selama dia membuat konten di masa pandemi, Magdalena banyak mendapat keluh kesah yang serupa, sehingga tergerak hatinya untuk dapat menjaring lebih banyak massa dari kalangan penggiat kuliner, maupun masyarakat umum.

“Melalui program UMKM Pilihan MGDALENAF bersama Teh Pucuk Harum ini, kami berupaya terus membantu para UMKM bidang kuliner yang terkena dampak covid-19 dengan mengunjungi dan mempromosikan melalui platform media sosial Magdalena agar para pelaku usaha kuliner ini dapat mengembangkan bisnis mereka.  Hal ini sejalan dengan komitmen kami dalam mendukung perkembangan kuliner di Indonesia," ujar  Senior Brand Manager Teh Pucuk Harum, Yustina Amelia.

Konsep yang mereka usung dalam membantu para UMKM kuliner dengan mendatangi sebanyak 14 UMKM pilihan di wilayah Pulau Jawa hingga Bali tepatnya di 6 kota, yakni di kota Bandung, Cirebon, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Denpasar. Proses pemilihan UMKM tersebut diawali dari proses kurasi atau seleksi yang dilakukan untuk menentukan UMKM yang akan diliput.

Pada 6 kota yang dikunjungi, terdapat beberapa kisah menarik di setiap UMKM pilihan Magdalena di kota-kota tersebut, diantaranya ada Nasi Goreng Mas Aying yang berlokasi di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. UMKM kuliner tersebut mengalami penurunan omset yang drastis dan disertai tragedi perampokan yang menimpa penjualnya hingga viral di sosial media. Kemudian Tongseng Bunda yang berlokasi di Cirebon, yang dialami pada bisnis kulinernya terdapat penurunan omset tetapi tidak menjadikan alasan pelaku bisnis kuliner Tongseng Bunda ini untuk mengurangi pegawai. Lalu Gulai Tugu Pak Samin, yang berlokasi di kota Yogyakarta, memiliki kisah perjuangan dalam mempertahankan resep warisan keluarga di tengah pandemi dan Warung Nasi Bali Men Weti yang berlokasi di Denpasar, Bali yang memliki kisah selama pandemi ternyata kuliner legendaris ini terselamatkan berkat wisatawan lokal yang menjadi pelanggan setianya.

Namun dari semua kisah UMKM di 6 kota yang telah dikunjungi, yang paling membekas di hati Magdalena yaitu Bakso Gilang Kuah Sadis yang berlokasi di Batu, kota Malang. Kisahnya yang menarik dengan latar belakang sang penjual merupakan seorang wanita independen yang selalu mencari cara agar dapat bertahan. Magdalena menghubungkan kisah tersebut dengan keadaan yang dialami kaum wanita di masa pandemi untuk terus bergerak meski banyak keterbatasan.

“Patut menjadi inspirasi bagi kita sebagai generasi muda khususnya saya, karena penjual Bakso ini merupakan seorang ibu yang sudah berjualan dari  2012, beliau berjualan seorang diri. Dari hal berbelanja hingga memasak pun dia mengerjakannya sendiri. Kisah ini bisa menjadi teladan untuk kita sebagai wanita, karena sebagai wanita kita harus bisa mandiri, siap dan kuat dalam menghadapi situasi dan kondisi apapun,” ungkap Magdalena.

Aksi dari program UMKM Pilihan MGDALENAF bersama Teh Pucuk Harum ini ternyata membawa respon positif yang didapatkan dari sebagian followers dan membuat banyak anak muda tergerak untuk membantu penggiat kuliner di sekitar mereka.

“Program UMKM Pilihan MGDALENAF bersama Teh Pucuk Harum ini semoga menjadi langkah awal yang berdampak besar dan positif terhadap UMKM yang terdampak akibat pandemi covid-19 dan juga dapat menjadi inspirasi bagi anak muda untuk lebih peduli serta berempati dengan lingkungan sekitarnya, khususnya memberi perhatian bagi pelaku UMKM bidang kuliner melalui caranya masing-masing,” ujar Magdalena.

Tak hanya itu, Magdalena pun juga berharap kepada Teh Pucuk Harum yang mempunyai komitmen mendukung perkembangan UMKM di Indonesia untuk terus membantu para UMKM bidang kuliner yang terkena dampak pandemi covid-19.  Hal ini dapat memberi dampak positif, baik secara ekonomi maupun sosial khususnya dalam hal giveback to the community sebagai sebuah bentuk sinergitas dengan berbagai pihak.

“Kami berharap kedepannya akan ada lebih banyak lagi UMKM di kota lainnya di Indonesia yang dapat terbantukan dengan diadakan program seperti ini,” ujar Yustina Amelia. (Ant/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya