Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RATUSAN hektare padi yang siap panen rata dengan tanah dihajar banjir bandang di Pulau Adonara, tepatnya di Desa Oyangbarang, Kecamatan Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Kepala Desa Oyangbarang Laurensius Herin mengaku padi yang siap panen hancur semua akibat banjir bandang yang melanda desanya.
"Padi siap mau panen itu hancur semua. Untuk padi saya perkiraan yang siap mau panen tersebar di lima dusun itu ada sekitar ratusan hektare dan rusak akibat dihajar banjir bandang ini. Selain padi, sebagian jagung juga habis rata dengan tanah," kata Laurensius kepada mediaindonesia.com, Senin (12/4).
Selain padi dan jagung, ia menuturkan hewan milik warga seperti kambing, ayam, anjing dan babi juga tersapu di bawah banjir bandang ke laut. Saat ini, ia masih mendata jumlah hewan warga yang hilang akibat banjir bandang yang baru pertama kali terjadi di desanya, di Pulau Adonara.
Baca juga: Korban Bencana Adonara Butuh Bantuan Kasur dan Selimut
Banjir bandang ini juga merusak pipa-pipa air yang ada sehingga warga menjadi kesulitan air minum. Selain itu, banyak jalan dan jembatan yang tersebar di lima dusun di desanya rusak berat hingga mengakibatkan akses transportasi putus total.
Terkait korban jiwa, Laurensius Herin menyampaikan ada tiga warganya yang menjadi korban jiwa akibat banjir ini. Dua warga dinyatakan meninggal dunia, satu warga hilang dan masih dalam proses pencarian oleh relawan.
"Satu warga yang kita belum temukan. Kita masih melakukan pencarian," tuturnya.
Selain itu, ada sekitar 119 warga yang terdampak banjir bandang menjadi korban bencana ditampung di rumah-rumah warga.
"Warga terdampak itu kita tampung di rumah-rumah warga yang tidak kena dampak. Jadi mereka sekarang tidur dan makan di rumah-rumah warga," pungkasnya.(OL-5)
BNPB mengerahkan sejumlah helikopter, SAR Dog, dan personel untuk membantu pemerintah daerah.
Data BNPB pada Minggu (11/4), pukul 23.00 WIB, mencatat total korban meninggal dunia sebanyak 177 orang di Provinsi NTT,
Selasa (6/4), Tim SAR menemukan delapan korban tewas yang merupakan warga Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
SETELAH empat hari melakukan pencarian, lima korban banjir bandang di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur hingga saat ini belum ditemukan.
TNI dan POLRI serta warga setempat bergotong royong membangun jembatan darurat menggunakan batang pohon kelapa untuk memperlancar distribusi bagi korban bencana di Adonara, NTT.
Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur Kombes Pol Rishian Krisna B mengatakan bahwa enam anjing pelacak Polri tiba di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Rabu (7/4).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved