Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

8.320 Pengasuh Ponpes di Sumsel Jalani Vaksinasi Covid-19

Dwi Apriani
01/4/2021 18:10
8.320 Pengasuh Ponpes di Sumsel Jalani Vaksinasi Covid-19
Gubernur Sumsel Herman Deru menyaksikan vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Kamis (1/4).(MI/Dwi Apriani)

PEMERINTAH Provinsi Sumatra Selatan mulai melakukan vaksinasi Covid-19 kepada pengasuh dan tenaga pendidikan di Pondok Pesantren di wilayahnya. Hal ini dilakukan sebagai upaya mempercepat kembalinya aktivitas pendidikan di ponpes mengingat sudah satu tahun lebih ikut terdampak Covid-19.

Gubernur Sumsel Herman Deru menjelaskan, pengasuh dan tenaga pendidikan di ponpes merupakan bagian dari pelayan publik yang menjadi prioritas untuk menerima vaksinasi Covid-19. “Hari ini kita memulai vaksinasi untuk pengasuh dan tenaga pendidik di pondok pesantren yang ada di Sumsel,” kata dia saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Kamis (1/4).

Disebutkan, ada sebanyak 416 pondok pesantren di Sumsel, dan tercatat ada sekitar 8.320 orang. Vaksinasi untuk pengasuh ponpes ini dilakukan secara bertahap.

“Ini adalah suntik vaksinasi pertama untuk para pengasuh, artinya pimpinan-pimpinannya dulu divaksin di satu titik di ponpes ini. Baru setelah ini tim vaksinator melakukan roadshow, kita akan instruksikan ke faskes yang kita tunjuk nantinya,” terang dia.

Selain itu mulai awal April ini, Pemprov Sumsel juga akan melakukan survei tentang imunitas masyarakat Sumsel yang dilakukan dengan cara statistik. “Kami akan menggandeng lembaga survei independen yang memang ahlinya untuk mengukur, mencari sasaran random minimal 1.000 orang, bawa sasarannya ke laboratorium. Dari sini kita akan tahu tingkat imunitas masyarakat berapa persen. Ini pijakan kita untuk mengatur kegiatan belajar mengajar, mengatur kegiatan masyarakat dan banyak hal lagi,” kata dia.

Adapun sasaran yang disurvei adalah masyarakat yang sudah divaksin ataupun belum divaksin. “Jika kita punya imun baik, berarti vaksin ini harus jelas sasarannya kemana dulu yang jadi prioritas. Namun jika imun kita rendah, artinya harus sesegeranya kita meminta kuota khusus, bahkan jika perlu bila diizinkan boleh vaksin mandiri per provinsi maka kita alokasikan anggaran untuk beli vaksin itu,” pungkasnya. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik