Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemkot Tegal Optimalkan Daur Ulang Sampah Hingga Tingkat RT

Suparji Rasban
30/3/2021 16:15
Pemkot Tegal Optimalkan Daur Ulang Sampah Hingga Tingkat RT
Wakil Wali Kota Tegal M. Jumadi menyaksikan sampah yang sudah di daur ulang di TPA Mintaragen, Kota tegal.( MI/Supardji Rasban)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Tegal Jawa Tengah, terus berupaya mengoptimalkan pusat daur ulang sampah agar persoalan banyaknya sampah bisa dikelola dengan baik. Program pengelolaan sampah tersebut ditargetkan bisa dilakukan di tingkat rumah tangga/RT.

Hal itu disampaikan Wakil Walikota Tegal Muhammad Jumadi, saat webinar bertema Upaya Kelola Sampah dan Daur Ulang Kota Tegal dalam Mendorong Ekonomi Sirkular, yang rilisnya diterima Selasa (30/3/2021).

"Program pengelolaan dan daur ulang sampah secara end-to-end sudah dilaksanakan di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R yang berada di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur dan merupakan pusat daur ulang sampah pertama di Indonesia," ujar jumadi.

Jumadi menuturkan, Dengan adanya pusat daur ulang sampah akan membantu mengurangi tingginya volume sampah, terutama sampah plastik ke TPA, dan juga mampu berperan dalam mencapai ekonomi sirkular.

"Keberadaan pusat daur ulang sampah yang diresmikan pada 24 Februari lalu itu merupakan kerjasama Pemkot Tegal dengan PT Trinseo Materials Indonesia dan PT Kemasan konsisten dalam melaksanakan program Yok Yok Ayok Daur Ulang! serta didukung sejumlah organisasi," terang Jumadi.

Jumadi menyebut sejumlah pihak yang terlibat seperti Asosiasi Industri Olefin, Aromatik & Plastik Indonesia (INAPLAS); Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI); Ikatan Pemulung Indonesia (IPI); dan Responsible Care® Indonesia.
     
"Setiap hari, mesin predator yang ada di TPS 3R tersebut mampu mengolah 20 ton sampah basah menjadi briket menggunakan mesin predator sampah. Sebelumnya Pemkot Tegal juga sudah memiliki mesin pemadat polistirena busa pada Maret lalu," terang Jumadi.

Ia memaparkan ke depannya, Kota Tegal menargetkan program ini juga dapat dilaksanakan pada tingkat rumah tangga, sehingga hanya sampah-sampah residu yang tidak dapat diolah saja yang akan berakhir di TPA.

"Melalui edukasi yang tidak pernah putus, kami memaparkan kegiatan-kegiatan daur ulang sampah, misalnya cara mendaur ulang sampah plastik menjadi kerajinan tangan," jelanya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Wahyudi Sulistya, menyampaikan masyarakat tidak bisa mengandalkan alam atau lingkungan untuk mengurai sampah plastik.

"Masyarakat harus belajar untuk mengelola, memilah-milah jenis sampah dan juga mendaur ulang sampah plastik untuk turut mendorong ekonomi sirkular. Mulai dari diri sendiri, bisa dari skala rumah tangga," ujarnya.

Program Manajer dari ADUPI Hery Yusamandra menambahkan, saat ini teknologi sudah semakin canggih dengan ketersediaan mesin yang dapat mengolah sampah plastik dalam waktu yang singkat menjadi produk baru. "Pemkot Tegal sudah melakukan daur ulang sampah dengan menggunakan mesin predator sampah," kata Hery. (OL-13)

Baca Juga: Anak Yatim Keluarga tak Mampu Jadi Mahasiswa Termuda Unair

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya