Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Koperasi Berkah Sukses Sejahtera Minta Tambahan Gula Rafinasi

Agus Utantoro
28/3/2021 06:59
Koperasi Berkah Sukses Sejahtera Minta Tambahan Gula Rafinasi
Suasana RAT Koperasi Berkah Sukses Sejahtera di Yogyakarta, Sabtu (27/3).(MI/Agus Utantoro )

KOPERASI Berkah Sukses Sejahtera meminta pemerintah meningkatkan kuota penyaluran gula rafinasi.

Ketua Koperasi Berkah Sukses Sejahtera Satria K Palebangan, Sabtu (27/3), di Yogyakarta mengatakan koperasi yang dipimpinnya ini menaungi industri kecil dan menengah (IKM) yang bergerak di bidang produksi makanan dan minuman.

"Anggota Koperasi Berkah Sukses Sejahtera ini memerlukan gula rafinasi. Namun, kuota yang kami peroleh hanya 2.205 ton per bulan. Padahal kebutuhan riil kami adalah 5.000 ton per bulan," katanya di sela-sela kegiatan pengenalan calon anggota dan RAT di Yogyakarta, Sabtu (27/3).

Baca juga: Tudingan PT KS Selundupkan Baja dari Tiongkok Tidak Berdasar

Dia mengatakan, dengan kuota yang kurang itu, kebanyakan anggotanya kemudian memenuhi kebutuhan gula untuk usaha mereka dengan menggunakan gula konsumsi atau gula kristal putih.

Satria menambahkan, dengan menggunakan gula konsumsi, tingkat keuntungan kalangan IKM menjadi berkurang dan bahkan sering kali kehilangan kesempatan produksi jika harga gula konsumsi melonjak atau menghilang dari pasaran.

"Harganya memang beda, lebih murah harga gula rafinasi dibandingkan dengan harga gula kristal putih," ujarnya.

Koperasi Berkah Sukses Sejahtera sendiri, berpusat di Kediri, Jawa Timur dan anggotanya tersebar di berbagai daerah.

Satria menjelaskan koperasi yang dipimpinnya itu anggotanya tidak hanya di Jawa Timur saja, tetapi sampai di luar Jawa Timur yakni Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lebih lanjut Satria mengungkapkan, jatah gula rafinasi yang diterima pun tidak diambil dari pabrik yang ada di Jawa Timur tetapi dari Cilegon Jawa Barat.

Akibatnya, ujarnya, sering terjadi keterlambatan pasokan.

Menurut Satria, sebelum dahulunya, gula rafinasi yang diterima Koperasi Berkah Sukses Sejahtera berasal dari pabrik gula di Lamongan, namun kini tidak. Ia mengaku tidak mengetahui alasannya.

Dengan pengambilan yang jauh, ujarnya, harga pun menjadi tidak kompetitif.

Didampingi beberapa pengurus Koperasi Berkah Sukses Sejahtera, Satria menambahkan, menghadapi kondisi itu, dirinya pernah melayangkan surat ke Gubernur Jawa Timur, namun tidak ada tanggapan.

Ia berharap, pemerintah meningkatkan kuota gula rafinasi yang diberikan kepada koperasi yang dipimpinnya itu agar dapat memenuhi kebutuhan IKM makanan dan minuman.

"Kepastian kemudahan memperoleh bahan baku yang berupa gula rafinasi," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya