Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Jalan Rusak di Cianjur Tersisa 477 Kilometer

Benny Bastiandy
25/3/2021 17:37
Jalan Rusak di Cianjur Tersisa 477 Kilometer
Ilustrasi perbaikan jalan.(DOK MI)

PENANGANAN kerusakan infrastruktur jalan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menggunakan sistem skala prioritas. Indikatornya mengacu kepada kelas jalan yang memiliki mobilitas tinggi.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Cianjur, Eri Rihandiar, mengatakan secara teknis ada mekanisme tertentu dalam menentukan skala prioritas penanganan infrastruktur jalan rusak. Artinya, ada skala prioritas yang harus diterapkan sehingga penanganannya dilakukan secara bertahap.

"Ada sistem skala prioritas. Kita sudah menyusun dari sisi teknis. Yang menjadi indikator utama adalah kelas jalan. Misalnya ruas jalan tersebut penghubung pusat kegiatan dengan pusat kegiatan atau menghubungkan kecamatan dengan kecamatan," terang Eri, Kamis (25/3).

Di Kabupaten Cianjur, ruas jalan yang menjadi kewenangan Dinas PUPR sepanjang lebih kurang 1.300 kilometer. Hingga saat ini tingkat kemantapan jalan sudah mencapai 63,3% atau 822,9 kilometer. Sisanya 36,% atau sekitar 477,1 kilometer masih perlu perbaikan.

"Kami targetkan sesuai RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah), akhir 2021 ini tingkat kemantapan jalan mencapai 65%," tegas Eri.

Dinas PUPR Kabupaten Cianjur sedang menyusun kembali target kemantapan infrastruktur jalan pada RPJMD periode 2022-2026. Karena itu, belum
diketahui persis target kemantapan jalan yang akan dilaksanakan selama 5 tahun ke depan karena sedang dalam tahap pembahasan.

"Kondisi ini (kemantapan jalan) tentu harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya. Untuk mempertahankan kemantapan jalan, tentu harus dilakukan pemeliharan yang sifatnya rutin dan berkala," jelas Eri.

Penanganan jalan di wilayah selatan Cianjur jadi perhatian Dinas PUPR. Pasalnya, kontur dan karakteristik tanah di wilayah selatan Cianjur notabene relatif cukup labil.

"Belum lagi eksisting jalannya sudah cukup rusak. Jadi kita rencanakan di selatan akan menggunakan beton. Sedangkan di wilayah utara yang notabene kontur tanahnya cukup stabil, kita akan menggunakan aspal (hotmiks)," pungkasnya. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik