Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Gedung Perpustakaan di Nagekeo sebagai Pilot Project Perpusnas

Ignas Kunda
25/3/2021 17:29
Gedung Perpustakaan di Nagekeo sebagai Pilot Project Perpusnas
.(MI/Ignas Kunda.)

KABUPATEN Nagekeo akan mendapatkan bantuan gedung dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia sebagai pilot project pengembangan dan meningkatkan indeks literasi dan kegemaran membaca di NTT. Hal itu diungkapkan Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Kamis (25/3), di Aula Setda Nagekeo, ketika melakukan kegiatan peningkatam indeks literasi masyarakat.

Pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional bersama dengan Perpustakaan Pemerintah Kabupaten Nagekeo juga dilakukan pengukuhan Bunda Literasi Nagekeo dan Bunda Literasi di tujuh kecamatan di Kabupaten Nagekeo. Selain itu kegiatan penyerahan buku testimoni penerima manfaat yang terdampak pandemi covid-19 tapi dapat pulih akibat bantuan program berbasis inklusi sosial dari Perpusnas kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo dan para jurnalis.

Menurut Syarif Bando, Kabupaten Nagekeo sebagai salah satu kabupaten di NTT yang mendapatkan bantuan gedung bersamaan dengan stimulan lain seperti mobil perpustakaan dalam mendukung pilot project Perpustakaan Nasional di NTT. "Kami senang sekali dengan komitmen Bupati Nagekeo dalam meningkatkan indeks literasi di Kabupaten Nagekeo. Mulai tahun ini akan dibangun gedung melalui DAK dan stimulan lain seperti mobil perpustakaan," katanya.

Syarif menuturkan yang paling penting dalam pengelolaan perpustakaan itu menjadikan perpustakaan digital agar ada kemudahan akses buat masyarakat sehingga meningkatkan kegemaran membaca atau literasi. Selain itu ada program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial agar menjawab kebutuhan masyarakat termarginalkan di tengah pandemi covid-19 karena perlu peningkatan sumber daya manusia dan pemulihan ekonomi.

"Sesuai paradigma kami bahwa perpustakaan menjangkau warga bukan warga menjangkau perpistakaan dan bukan lagi seperti perpustakaan kerajaan abad ke-18 tapi ada transfer ilmu pengetahuan sehingga dengan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial,  masyarakat termarginalkan terbantu dan bertahan di tengah pandemi dengan belajar di perpustakaan dan ilmu terapan dari perpustakaan nasional," ungkapnya.

Sedangkan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do mengatakan bahwa dalam mengembangkan literasi di Nagekeo untuk anak usia dini, selama ini sudah ditingkatkan di sekolah-sekolah dengan pengadaan buku, ruangan yang dijadikan perpustakaan, serta dibuatkan bangunan perpustakan. Pemerintahan tingkat kelurahan desa sudah punya perpustakaan.

Menurut Don, tantangan buat kita yaitu pendampingan gedung bukan hanya gedung kosong tapi isinya dan yang paling sulit membangun minat baca. "Kami juga senang ada inisiatif warga yang membuka perpustakaan rakyat. Saya kira ini sejalan dengan nanti dibangun gedung perpustakaan bantuan dari Perpusnas dan kita sudah menggemakan budaya literasi ini selama 2 tahun. Mudah-mudahan ini menjadi momentum kesadaran berliterasi," ungkap Don. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya