Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
SEBANYAK 1.500 orang kalangan lanjut usia di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terdata sebagai sasaran penerima vaksinasi dosis pertama. Tahap pertama,
Senin (22/3) vaksin diberikan kepada 750 orang yang berasal dari Kecamatan Cianjur dan Karangtengah.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzi, menjelaskan pemberian vaksin bagi lansia merupakan kelanjutan hal serupa yang
sebelumnya mencakup sasaran tenaga kesehatan dan pelayan publik. Hasil pendataan, terdapat sebanyak 1.500 orang lansia di Kecamatan Cianjur dan
Karangtengah yang menjadi sasaran.
"Pelaksanaannya akan berlangsung selama dua. Setiap hari, hasil estimasi, terdapat 750 orang lansia yang akan mendapatkan vaksin," kata Irvan di sela
pemantauan pelaksanaan vaksinasi di GOR BCNY di Jalan Arief Rahman Hakim, Senin (22/3).
Di lapangan, kata Irvan, antusiasme kalangan lansia yang ingin mendapatkan vaksin ternyata cukup tinggi. Dibuktikan dengan membludaknya jumlah lansia
yang datang ke lokasi dilaksanakannya vaksin. "Ini juga tak terlepas informasi yang kami sebar melalui puskesmas-puskesmas serta media sosial," jelas Irvan.
Irvan memastikan semua kalangan lansia akan mendapatkan vaksin. Artinya, pelaksanaan vaksin di GOR BCNY bagi 1.500 orang bisa menjadi contoh bahwa
masih banyak kalangan lansia yang antusias ingin mendapatkan vaksin. "Ini hanya prototype saja. Kamu pastikan, bagi lansia, vaksin bisa
dilaksanakan sepanjang tahun. Masih banyak kesempatan. Insya Allah pemerintah juga sudah menjamin persediaan vaksinnya mencukupi, termasuk
untuk lansia," ungkapnya.
Cukup antusiasnya kalangan lansia mengikuti vaksinasi membuat petugas harus mengatur skema agar tak terjadi kerumunan. Termasuk lebih mempercepat
pemberian vaksin. "Kita atur sedemikian rupa agar keluar-masuknya lansia bisa lebih teratur. Apalagi lansia juga memiliki kerentanan. Kita juga menyiapkan stok air mineral untuk antisipasi terjadinya dehidrasi, termasuk menyiapkan tim P3K," tegasnya.
Ketua RT 04 Desa Nagrak Kecamatan Cianjur, Asriyanti, mengatakan di lingkungannya yang berada di Perumahan Pesona Cianjur Indah, terdapat 13
orang lansia yang terdata sebagai sasaran penerima vaksin. Hari pertama terdapat 5 orang yang akan menerima dosis pertama.
"Tapi dari hasil pemeriksaan, terdapat 4 orang yang bisa menjalani vaksinasi," kata Asriyanti.
Sedangkan sisanya sebanyak 8 orang, lanjut Asriyanti, akan mendapatkan vaksin pada hari kedua. Ia berharap semua warga lansia di lingkungannya
bisa mendapatkan vaksin sebagai bentuk memproteksi diri dari kerentanan penularan covid-19. "Insya Allah, mudah-mudahan semuanya lancar," pungkasnya. (OL-13)
Kepala Lapas Kelas II B Cianjur, Eris Ramdani, mengatakan remisi atau pengurangan masa pidana diberikan kepada warga binaan yang telah memenuhi persyaratan.
Saat ini kondisinya mulai terpantau landai. Namun Asep mewanti-wanti masyarakat, khususnya nelayan, tetap waspada.
Kelas Literasi Psikologi difasilitasi langsung oleh Head of Partnership Zurich Syariah Irvan Prasetyo, dengan materi yang berfokus pada pentingnya pengembangan kepercayaan diri.
. Penyebab kekosongan jabatan karena antara lain meninggal dunia, tersandung masalah hukum, dan lainnya
Sidang gugatan praperadilan pun digelar perdana di Pengadilan Negeri Cianjur, Kamis (7/8).
Bertepatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Rosadi membentangkan bendera merah putih sepanjang 680 meter. Dia memasang bendera itu di sepanjang ruas jalan di wilayah tempat tinggalnya.
Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana, Sudibyo Alimoeso, menyebutkan bahwa program Lansia Berdaya menekankan pada tiga unsur, yaitu sehat fisik, sehat mental, dan sehat sosial.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, peristiwa itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.
STUDI terbaru dari tim peneliti dari Karolinska Institutet di Swedia, menemukan bahwa pola makan dapat berperan penting untuk memperlambat laju munculnya penyakit kronis pada lansia.
Penelitian selama 15 tahun di Swedia membuktikan pola makan sehat dapat memperlambat penuaan dan mengurangi risiko penyakit kronis pada lansia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved