Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Petani di Cianjur Keluhkan Turunnya Harga Jual Gabah

Benny Bastiandy
22/3/2021 05:35
Petani di Cianjur Keluhkan Turunnya Harga Jual Gabah
Petani sedang memanen.(DOK MI)

HARGA jual gabah di tingkat petani di beberapa wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada musim panen kali ini cenderung turun. Penyebabnya kemungkinan dipicu panen raya.

Adah, 51, petani penggarap di Desa Selajambe, Kecamatan Sukaluyu misalnya. Dia mengatakan saat ini harga gabah di kisaran Rp400 ribu per kuintal. "Sebelumnya bisa Rp450 ribu sampai Rp500 ribu per kuintal," kata Adah, Minggu (21/3).

Ia tak mengetahui persis penyebab turunnya harga jual gabah saat ini. Tapi melihat kondisi saat ini, kemungkinan penyebabnya karena sedang musim panen raya. "Memang sekarang panen di mana-mana, sehingga harganya jadi turun," ucapnya.

Turunnya harga gabah diperparah juga dengan turunnya produksi pada musim panen kali ini. Menurut Adah, saat ini produksinya hanya menghasilkan 8 kuintal dari satu petak sawah seluas lebih kurang 500 meter persegi. "Kalau sebelumnya bisa 14 kuintal," ungkapnya.

Kondisi itu, kata Adah, dipengaruhi proses pemupukan yang dikurangi akibat sulitnya mendapat pupuk bersubsidi. Adah akhirnya memilih membeli pupuk nonsubsidi dengan harga sedikit lebih mahal.

"Pupuk yang biasa per karungnya Rp125 ribu. Pemupukan dikurangi karena tidak bisa membeli banyak, sehingga produksi juga jadi turun," bebernya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, Mamad Nano, menjelaskan informasi turunnya harga gabah kemungkinan dipicu berbagai faktor. Satu di antaranya bisa jadi karena saat ini sudah banyak petani yang melakukan panen atau biasa disebut panen raya.

"Bisa jadi karena panen raya juga. Di Cianjur memang sudah banyak petani yang panen," kata Mamad.

Namun, lanjut Nano, selama harga jual tidak di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), penurunan harga gabah bisa dikatakan masih normal. Penepatan HPP merupakan upaya pemerintah menstabilkan atau mengendalikan harga jual gabah.

"Kalau soal jual-beli gabah sebetulnya sudah masuk ke ranah Indag (Diskoperindag) karena berada di hilir. Kalau kami (Dinas Pertanian) kan mengurusi yang ada di hulu. Tapi nanti kita akan coba cek lagi ke lapangan mengenai turunnya harga jual gabah ini," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya