Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BULOG Subdrive Surakarta baru saja menyepakati upaya menyerap gabah petani pada masa panen raya hasil musim tanam ( MT ) I sesuai dengan Permendag 24/2020, terkait standar mutu gabah, dengan target 17.800 ton.
"Sesuai kesepakatan rapat dua hari lalu, Bulog Subdrive Surakarta siap menyerap produksi yang ada di Sragen, yang sesuai dengan Permendag 24/2020. Hingga kini sudah 2000 ton setara beras, dan masih bergerak ke lapangan hingga panen raya April mendatang," papar Kepala Bulog Subdrive Surakart Ninik Setyowati kepada mediaindonesia.com, di Surakarta, Kamis (18/3).
Kecuali gerak cepat di Sragen, Bulog juga melakukan serapan panen gabah petani MT I di lima kabupaten di wilayah Solo Raya, seperti Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Klaten dan Boyolali .
Ninik menguraikan, sesuai kesepakatan rapat yang dipimpin pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) di Sragen pada Selasa (16/3), bahwa untuk penguatan harga gabah masa panen MT I,telah dibentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani. Terget serap 17.800 ton setara beras.
Tim terpadu melibatkan Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, penggilingan padi (Perpadi ) dan juga unsur dari Polres dan Kodim.
"Serapan sesuai standar mutu yang dipersyaratkan dalam HPP gabah/beras dan persyaratan kualitas internal Bulog," kata Ninik.
Menurut Ninik, sesuai Pemendag No.24 Tahun 2020 mengatur tentang HPP untuk pembelian gabah/beras oleh Perum Bulog yang berlaku 19 Maret 2020, adalah gabah kering panen (GKP) tingkat petani dengan kadar air 25% sebesar Rp4.200 per kg, GKP kadar air 25% tingkat penggilingan Rp4.250 per kg, gabah kering giling (GKG) kadar air 14% tingkat penggilingan Rp5.250 per kg, GKG kadar air 14% di gudang Bulog Rp5.300 per kg dan harga beras kadar air 14% sebesar Rp8.300 per kg.
Gerakan serapan gabah ini merupakan upaya konkrit menghadapi puncak panen raya padi yang berlangsung Maret hingga April mendatang, agar petani tertolong dari dampak permainan harga tengkulak, yang membuat harga gabah terjun bebas dalam beberapa minggu teeakhir ini.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen Suratno kepada mediaindonesia.com mendesak pemerintah serius mengatasi anjlognya harga gabah pada masa panen raya ini dan menolak impor beras di tengah panen raya yang sedang berlangsung.
"Pemerintah harus serius menolong petani. Jangan malah ikut mempermainkan harga masa panen raya ibu dengan impor. Tolak impor, karena dari data BPS, panen berlimpah dan mencukupi kebutuhan nasional," sergah Suratno.
baca juga: Impor Beras akan Picu Harga Gabah Anjlok
Kabupaten Sragen yang merupakan lumbung beras terbesar nomer 9 secara nasional, sepanjang Maret ini akan memanen padi seluas 21 ribu hektar lebih dengan produktivitas 6,26 ton per ha.
"Dan masih akan berlanjut pada panen periode April mendatang, dengan luasan panen mencapai 18.333 hektar. Luar biasa, kasihan teman-teman petani kalau kerja keras tidak dihargai, bahkan malah impor beras," imbuhnya sekali lagi. (OL-3)
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah sedang menggalakkan program ketahanan pangan, namun masih ada oknum mafia yang mencoba mempermainkan situasi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim produksi beras di Tanah Air akan melimpah. Klaim tersebut didasarkan pada laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved