Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BULOG Subdrive Surakarta baru saja menyepakati upaya menyerap gabah petani pada masa panen raya hasil musim tanam ( MT ) I sesuai dengan Permendag 24/2020, terkait standar mutu gabah, dengan target 17.800 ton.
"Sesuai kesepakatan rapat dua hari lalu, Bulog Subdrive Surakarta siap menyerap produksi yang ada di Sragen, yang sesuai dengan Permendag 24/2020. Hingga kini sudah 2000 ton setara beras, dan masih bergerak ke lapangan hingga panen raya April mendatang," papar Kepala Bulog Subdrive Surakart Ninik Setyowati kepada mediaindonesia.com, di Surakarta, Kamis (18/3).
Kecuali gerak cepat di Sragen, Bulog juga melakukan serapan panen gabah petani MT I di lima kabupaten di wilayah Solo Raya, seperti Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Klaten dan Boyolali .
Ninik menguraikan, sesuai kesepakatan rapat yang dipimpin pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) di Sragen pada Selasa (16/3), bahwa untuk penguatan harga gabah masa panen MT I,telah dibentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani. Terget serap 17.800 ton setara beras.
Tim terpadu melibatkan Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, penggilingan padi (Perpadi ) dan juga unsur dari Polres dan Kodim.
"Serapan sesuai standar mutu yang dipersyaratkan dalam HPP gabah/beras dan persyaratan kualitas internal Bulog," kata Ninik.
Menurut Ninik, sesuai Pemendag No.24 Tahun 2020 mengatur tentang HPP untuk pembelian gabah/beras oleh Perum Bulog yang berlaku 19 Maret 2020, adalah gabah kering panen (GKP) tingkat petani dengan kadar air 25% sebesar Rp4.200 per kg, GKP kadar air 25% tingkat penggilingan Rp4.250 per kg, gabah kering giling (GKG) kadar air 14% tingkat penggilingan Rp5.250 per kg, GKG kadar air 14% di gudang Bulog Rp5.300 per kg dan harga beras kadar air 14% sebesar Rp8.300 per kg.
Gerakan serapan gabah ini merupakan upaya konkrit menghadapi puncak panen raya padi yang berlangsung Maret hingga April mendatang, agar petani tertolong dari dampak permainan harga tengkulak, yang membuat harga gabah terjun bebas dalam beberapa minggu teeakhir ini.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen Suratno kepada mediaindonesia.com mendesak pemerintah serius mengatasi anjlognya harga gabah pada masa panen raya ini dan menolak impor beras di tengah panen raya yang sedang berlangsung.
"Pemerintah harus serius menolong petani. Jangan malah ikut mempermainkan harga masa panen raya ibu dengan impor. Tolak impor, karena dari data BPS, panen berlimpah dan mencukupi kebutuhan nasional," sergah Suratno.
baca juga: Impor Beras akan Picu Harga Gabah Anjlok
Kabupaten Sragen yang merupakan lumbung beras terbesar nomer 9 secara nasional, sepanjang Maret ini akan memanen padi seluas 21 ribu hektar lebih dengan produktivitas 6,26 ton per ha.
"Dan masih akan berlanjut pada panen periode April mendatang, dengan luasan panen mencapai 18.333 hektar. Luar biasa, kasihan teman-teman petani kalau kerja keras tidak dihargai, bahkan malah impor beras," imbuhnya sekali lagi. (OL-3)
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
TEMUAN beras terindikasi oplosan membuat penjualan komoditas pangan pokok itu lesu di pasar Kota Malang, Jawa Timur.
Pemerintah saat ini tengah membenahi situasi perberasan nasional dengan mendorong produsen beras, terutama beras premium, agar dapat memperhatikan secara serius kualitas dan mutu beras.
Di setiap gudang, Bulog menugaskan petugas khusus yang bertanggung jawab melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap kualitas gabah maupun beras.
Bulog melakukan operasi pasar karena terdapat beberapa daerah yang mengalami kenaikan harga pangan.
Peringatan ini didasari oleh investigasi Satgas Pangan terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran.
Pimpinan Wilayah Bulog Sulselbar, Fahrurozi, mengatakan bahwa instruksi penyaluran dari pusat sudah diterima dan proses teknis sedang dipersiapkan.
Perum Bulog memastikan kesiapan penuh dalam menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia.
Tiap pelaku UMKM menerima bantuan senilai Rp5 juta dalam bentuk barang, seperti rak display serta komoditas pangan berupa beras, gula, dan minyak goreng.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved