Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
BULOG Subdrive Surakarta baru saja menyepakati upaya menyerap gabah petani pada masa panen raya hasil musim tanam ( MT ) I sesuai dengan Permendag 24/2020, terkait standar mutu gabah, dengan target 17.800 ton.
"Sesuai kesepakatan rapat dua hari lalu, Bulog Subdrive Surakarta siap menyerap produksi yang ada di Sragen, yang sesuai dengan Permendag 24/2020. Hingga kini sudah 2000 ton setara beras, dan masih bergerak ke lapangan hingga panen raya April mendatang," papar Kepala Bulog Subdrive Surakart Ninik Setyowati kepada mediaindonesia.com, di Surakarta, Kamis (18/3).
Kecuali gerak cepat di Sragen, Bulog juga melakukan serapan panen gabah petani MT I di lima kabupaten di wilayah Solo Raya, seperti Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Klaten dan Boyolali .
Ninik menguraikan, sesuai kesepakatan rapat yang dipimpin pejabat Kementerian Pertanian (Kementan) di Sragen pada Selasa (16/3), bahwa untuk penguatan harga gabah masa panen MT I,telah dibentuk Tim Terpadu Gerakan Serap Gabah Petani. Terget serap 17.800 ton setara beras.
Tim terpadu melibatkan Bulog, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, penggilingan padi (Perpadi ) dan juga unsur dari Polres dan Kodim.
"Serapan sesuai standar mutu yang dipersyaratkan dalam HPP gabah/beras dan persyaratan kualitas internal Bulog," kata Ninik.
Menurut Ninik, sesuai Pemendag No.24 Tahun 2020 mengatur tentang HPP untuk pembelian gabah/beras oleh Perum Bulog yang berlaku 19 Maret 2020, adalah gabah kering panen (GKP) tingkat petani dengan kadar air 25% sebesar Rp4.200 per kg, GKP kadar air 25% tingkat penggilingan Rp4.250 per kg, gabah kering giling (GKG) kadar air 14% tingkat penggilingan Rp5.250 per kg, GKG kadar air 14% di gudang Bulog Rp5.300 per kg dan harga beras kadar air 14% sebesar Rp8.300 per kg.
Gerakan serapan gabah ini merupakan upaya konkrit menghadapi puncak panen raya padi yang berlangsung Maret hingga April mendatang, agar petani tertolong dari dampak permainan harga tengkulak, yang membuat harga gabah terjun bebas dalam beberapa minggu teeakhir ini.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen Suratno kepada mediaindonesia.com mendesak pemerintah serius mengatasi anjlognya harga gabah pada masa panen raya ini dan menolak impor beras di tengah panen raya yang sedang berlangsung.
"Pemerintah harus serius menolong petani. Jangan malah ikut mempermainkan harga masa panen raya ibu dengan impor. Tolak impor, karena dari data BPS, panen berlimpah dan mencukupi kebutuhan nasional," sergah Suratno.
baca juga: Impor Beras akan Picu Harga Gabah Anjlok
Kabupaten Sragen yang merupakan lumbung beras terbesar nomer 9 secara nasional, sepanjang Maret ini akan memanen padi seluas 21 ribu hektar lebih dengan produktivitas 6,26 ton per ha.
"Dan masih akan berlanjut pada panen periode April mendatang, dengan luasan panen mencapai 18.333 hektar. Luar biasa, kasihan teman-teman petani kalau kerja keras tidak dihargai, bahkan malah impor beras," imbuhnya sekali lagi. (OL-3)
Ombudsman menemukan harga beras yang berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dijual di Pasar Johar, Karawang, Jawa Barat.
Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) akan dilakukan melalui dua skema.
Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
Bantuan ini, sambung Rizky, bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Perum Bulog.
Masyarakat yang menerima tersebut berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang setiap bulannya diperbaharui.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved