Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEPANJANG 2020, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Cirebon temukan ratusan kasus baru orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penyebabnya, ditemukannya populasi kunci.
Sekretaris KPA Kota Cirebon, Sri Maryati, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya menangani 1.639 orang dengan HIV/AIDS (ODHA). "Dari jumlah tersebut sebanyak 324 merupakan kasus baru yang ditemukan sepanjang 2020," ungkap Sri, Selasa (16/3).
Jumlah temuan kasus baru pada 2020 diakui Sri merupakan penemuan kasus tertinggi selama ini. "Penyebabnya, karena teman-teman bekerja dan mereka menemukan populasi kunci," ungkap Sri.
Dijelaskan Sri, pada 2011 dan 2012 lalu mereka hanya menemukan 35 dan 32 kasus baru. "Ini merupakan kasus terendah yang kami temukan," ungkap Sri. Selanjutnya pada 2018 ada 65 kasus baru dan 2019 ada 189 kasus baru.
Kota Cirebon, lanjut Sri, sudah memiliki klinik khusus untuk penanganan ODHA, yaitu klinik seroja. Hanya saja pelayanan pengobatan bagi ODHA di klinik tersebut menurut Sri masih belum optimal.
"Sejumlah ODHA mengeluhkan pelayanana ruang tunggu yang tidak tertutup," ungkap Sri.
Idealnya ruang tunggu memang tertutup. Selain itu ruang konseling juga tidak kedap suara sehingga mengoptimalkan pelaksanaan konseling yang dilakukan terhadap ODHA. Padahal, lanjut Sri, klinik seroja menjadi rujukan semua rumah sakit yang ada di Kota Cirebon. "Sayang tempatnya belum representatif," ungkap Sri.
Sementara itu Direktur Utama (Dirut) RSD Gunung Jati Cirebon, Ismail Jamaludin, menjelaskan relokasi klinik seroja sebenarnya masuk dalam master plan gedung baru RSD Gunung Jati. Namun karena adanya refocusing anggaran belanja relokasi, maka sejumlah ruangan, termasuk klinik seroja tidak bisa digunakan tahun ini.
"Gedung baru baru satu lantai yang digunakan," ungkap Ismail. Yaitu lantai satu yang digunakan untuk IGD dengan fasilitas komplit. Sisanya belum siap karena alat-alat tidak mendukung. Kedepannya, klinik seroja segera direlokasi. (OL-13)
Baca Juga: Tantangan Pengobatan Penderita ODHA di Tengah Pandemi Covid ...
Kemenkes mencatat pada Maret 2025 sebanyak 356.638 orang dengan HIV (ODHIV) dari total estimasi 564 ribu ODHIV yang harus ditemukan pada 2025 untuk segera diberi penanganan.
KETEPATAN waktu dan kedisiplinan menjadi hal yang paling utama untuk diterapkan oleh orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam mengonsumsi obat antiretroviral (ARV).
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan jika tidak diobati, dapat berkembang menjadi AIDS.
Pemkot Tangerang memaksimalkan dukungan dan pengobatan (PDP) pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di puskesmas dan rumah sakit. Ini cara penularan dan pencegahannya.
Masih adanya stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di masyarakat, sehingga mereka kerap diabaikan sebagai pemilih.
Calon pemimpin (sebenarnya) tidak peduli terhadap isu kelompok marginal. Yang mereka pikirkan hanyalah kemenangan saja.
Penambahan itu membuat jumlah ODHA mencapai 1.456 orang, dengan angka kematian 256 orang.
Kasus HIV/AIDS memang cenderung mengalami peningkatan cukup signifikan terjadi sejak 2022.
Pemkab Manggarai Barat, NTT, mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan tes VCT (Voluntary Counselling and Testing) guna mendeteksi HIV secara dini.
Faktor rasa malu dan diskriminasi masih menjadi kendala utama. Banyak ODHA memilih memeriksakan diri di tempat jauh agar tidak dikenali lingkungan sekitar.
Skrining sudah dilakukan terhadap 177.984 orang, 83 orang positif,
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved