Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Industri Jamu Tradisional Tumbuh 10-20 Persen Saat Pandemi

Lilik Darmawan
12/3/2021 12:10
Industri Jamu Tradisional Tumbuh 10-20 Persen Saat Pandemi
BImtek Sertifikasi Pelaku Jamu Tradisional(MI/Lilik Darmawan)

INDUSTRI jamu tradisional mengalami pertumbuhan cukup baik pada saat pandemi. Hal itu terjadi, karena isu kesehatan menjadi hal utama. Jamu tradisional mengalami peningkatan omset antara 10% hingga 20%.

Ketua Perkumpulan Pelaku Jamu Alami Indonesia (PPJAI) Mukit Hendrayatno mengatakan salah satu industri yang mampu bertahan dan bahkan bertumbuh pada saat pandemi adalah jamu tradisional.

"Data yang dimiliki PPJAI, dari 13 usaha jamu tradisional yang bersertifikasi, mengalami peningkatan omset antara 10% hingga 20%. Jamu tradisional yang mengalami lonjakan permintaan adalah jenis immuno booster dengan bahan baku kunyit, temulawak, sambiloto dan sebagainya," kata Mukit di sela-sela acara Bimbingan Teknis Sertifikasi Tenaga Kefarmasian Obat Tradisional pada Kamis (11/3).

Dijelaskan oleh Mukit, industri jamu tradisional yang telah terbukti mampu bertahan dalam situasi sulit akan terus dikembangkan. Salah satunya adalah bagaimana mengajak para pelaku jamu yang masih ilegal agar bertransformasi menjadi industri yang legal.

"Dalam lima tahun belakangan, PPJAI bersama dengan Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Banyumas melakukan pendekatan dan proses sosialisasi. Kami berharap agar pelaku jamu yang belum mengajukan izin, segara saja mengurusnya. PPJAI dan Loka POM siap melakukan pendampingan," tuturnya.

Baca juga: BPPT Dukung Penguatan Industri Jamu dan Obat Herbal

Sampai sekarang, kata Mukit, PPJAI memiliki anggota 13 usaha kecil obat  tradisional (UKOT) dan usaha mikro obat tradisional (UMOT).

"Industri jamu ini harus terus didorong, karena terbukti mampu menyerap tenaga kerja yang cukup banyak. Satu usaha bisa ada yang sampai 300 pekerja. Memang ada yang masioh kecil 2-3 orang saja," ujarnya.

Sementara Kepala Loka POM Banyumas Suliyanto mengatakan bimbingan sertifikasi bagi penanggung jawab produksi merupakan bagian dari upaya untuk terus mendorong agar industri jamu tradisional semakin baik.

"Kami bersama dengan PPJAI menginisiasi agar pelaku usaha jamu semakin banyak yang terpapar bagaimana memproduksi jamu secara baik. Tidak hanya dari sisi agar laku dan untung banyak, melainkan bagaimana produk yang dihasilkan bernutu dan bermanfaat," ucap Suliyanto.

Kegiatan tersebut akan terus dilaksanakan secara berkelanjutan, supaya industri jamu tradisional benar-benar memiliki legalitas dan mempunyai produk yang berkualitas dan aman. Hingga kini, industri jamu yang telah memiliki izin ada sebanyak 13 industri. Perizinan dilaksanakan secara berjenjang, mulai dari sertifikasi UMOT, UKOT dan Industri Obat Tradisional (IOT).(OL-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya