Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KALANGAN buruh di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, termasuk sasaran yang akan mendapatkan vaksin. Rencananya, pemberian vaksin bagi buruh di semua pabrik di Cianjur akan dilakukan sekitar Mei 2021.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan kalangan buruh dikategorikan sebagai sasaran kelompok masyarakat berisiko tinggi. Namun, karena kuota dosis vaksin disesuaikan dengan sasaran yang sudah terdata pemerintah, maka pelaksanaannya dilakukan terjadwal.
"Untuk buruh memang belum. Itu nanti buruh itu masuknya masyarakat berisiko tinggi. Jadi (vaksinasinya) di tahap ketiga. Itu sekitar bulan Mei," kata Yusman, Kamis (11/3).
Yusman menuturkan bagi kalangan industri, skema pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tetap diterapkan. Artinya, setiap industri wajib menerapkan skema operasional mekanisme kerja bagi karyawan selama diterapkannya PPKM.
"Kita terapkan PPKM ya yang berlaku untuk semua, termasuk bagi kalangan industri (pabrik)," ungkapnya.
Belum lama ini, tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Cianjur merutinkan monitoring ke semua pabrik. Fokusnya lebih kepada implementasi PPKM di setiap sektor industri.
Sejauh ini dari hasil monitoring, setiap pabrik sudah menerapkan protokol kesehatan secara maksimal, seperti pengadaan sarana dan prasarana protokol kesehatan, di antaranya penyediaan tempat cuci tangan, handsanitizer, dan thermogun. Pun dengan penerapan sistem kerja sesuai dengan aturan pada pelaksanaan PPKM skala mikro dengan membagi menjadi tiga shif untuk menghindari penumpukan buruh.
"Di Cianjur sendiri, PPKM skala mikro diperpanjang lagi sesuai arahan dari Gubernur Jawa Barat. Perpanjangan PPKM berlaku mulai Selasa (9/3) hingga 14 hari ke depan," ucap Yusman.
Yusman menuturkan saat ini sedang menyelesaikan vaksinasi gelombang kedua dengan sasaran pelayan publik. Yusman menyebut pemerintah telah membuat sasaran penerima vaksin disesuaikan dengan tingkatan risiko.
"Makanya, semua kalangan masyarakat dipastikan akan mendapatkan vaksin. Kalau target pemerintah, cakupannya bisa mencapai 70%-80% dari jumlah penduduk di satu daerah atau *herd immunity* (kekebalan komunitas)," tandasnya.
baca juga: Lansia dan Tokoh Agama di Kediri Jalani Vaksinasi
Penjabat Sekda Kabupaten Cianjur, Dodit Ardian Pancapana, menuturkan sejauh pelaksanaan vaksinasi, sampai saat ini tidak terjadi dampak negatif yang dirasakan sasaran penerima vaksin. Namun, lanjut Dodit, Pemkab Cianjur tentu tetap melakukan berbagai upaya antisipatif.
"Seandainya terjadi hal-hal tak diinginkan, tim kesehatan sudah siap. Termasuk kesiapan Pokja KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi)," tegas Dodit. (OL-3)
Sidang gugatan praperadilan pun digelar perdana di Pengadilan Negeri Cianjur, Kamis (7/8).
Bertepatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Rosadi membentangkan bendera merah putih sepanjang 680 meter. Dia memasang bendera itu di sepanjang ruas jalan di wilayah tempat tinggalnya.
Atas prestasinya itu, Pemerintah Kabupaten Cianjur memberikan apresiasi. Silvia diundang ke Pondopo Cianjur, Rabu (6/8).
Upaya menambah posko dan armada satu di antaranya untuk meningkatkan pelayanan. Terutama mempercepat penanganan saat terjadi kebakaran.
Pemberantasan miras atau mihol merupakan upaya mencegah terjadinya hal-hal negatif di kalangan masyarakat
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved