Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MENGAWALI 2021, kasus demam berdarah dengue (DBD) masih terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pada Januari, jumlahnya yang dilaporkan dari fasilitas layanan kesehatan ke Dinas Kesehatan setempat sebanyak 13 kasus.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Rostiani Dewi, menuturkan masih terjadinya kasus DBD tak terlepas kondisi lingkungan. Apalagi hingga awal 2021, cuaca masih didominasi curah hujan tinggi.
"Hasil rekapitulasi berdasarkan laporan dari puskesmas dan rumah sakit, terdapat 13 kasus DBD selama memasuki awal tahun atau pada Januari," kata Dewi kepada Media Indonesia, Senin (1/3).
Sebarannya berada di Puskesmas Cianjur Kota sebanyak 2 kasus, Puskesmas Muka 2 kasus, Puskesmas Gekbrong 1 kasus, Puskesnas Cibeber 1 kasus, Puskesmas Sukasari 1 kasus, Puskesmas Cipeuyeum 1 kasus, Puskesmas Ciherang 1 kasus, Puskesmas Cipendawa 1 kasus, dan Puskesmas Sukaresmi 3 kasus. Jika melihat grafis data, kata Dewi, kasus DBD cukup banyak terjadi di wilayah utara.
"Tapi pada prinsipnya kasus DBD merata di semua wilayah," ucapnya.
Sementara jumlah kasus pada Februari, jelas Dewi, belum semuanya direkap. Jadi, ditambah dengab Februari, jumlah kasus DBD kemungkinan bakal bertambah. " (Februari) belum semuanya," jelasnya.
Dewi mengaku berbagai upaya dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya DBD. Hal paling utama yakni melaksanakan 3 M Plus yakni mengubur benda-benda yang bisa menjadi tempat berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti, menguras bak mandi secara rutin, serta menutup tempat-tempat penampungan air.
"Termasuk melaksanakan program pemberantasan sarang nyamuk," tegasnya.
Tren kasus DBD setiap bulannya cenderung berfluktuasi. Peralihan musim dari kemarau ke hujan atau sebaliknya cukup rentan berpotensi terjadinya DBD.
Dinkes Kabupaten Cianjur pun rutin mengeluarkan surat edaran ke semua puskemas setiap kali tren kasus DBD meningkat agar menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui program 3M Plus.
"PSN dan 3M Plus yakni menguras, menutup, dan mengubur ini merupakan upaya preventif. Plusnya memanfaatkan barang tidak terpakai, menanam tumbuhan pengusir nyamuk, dan memberikan larvasida," bebernya.
Di kalangan masyarakat sendiri masih terbentuk stigma bahwa penanganan DBD dilakukan dengan cara fogging. Namun, kata Dewi, fogging sifatnya kuratif bukan preventif. "Jadi, fogging tidak terlalu efektif," tandasnya. (OL-13)
Baca Juga: Kasus DBD di Cianjur Renggut 3 Korban Jiwa
Pengecekan ke lapangan melibatkan pihak kepolisian.
Pemerintah tengah mengusung konsep transformasi pendidikan yang mendorong proses pengembangan, pembaruan, dan penyesuaian paradigma baru sesuai tuntutan zaman.
Sejak pagi terjadi antrean panjang para pelamar di sepanjang bahu ruas jalan protokol tersebut. Panjang antrean mencapai 200 meter lebih.
Selain antisipasi sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan, juga mengantisipasi potensi kekeringan bersamaan kemungkinan terjadi kemarau.
Keterangan yang bersangkutan sangat penting karena pengadaan PJU tersebut terjadi di masa Dadan Ginanjar masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perhubungan.
Ciri-cirinya, warna padi berubah menguning dan mulai mengering sebelum waktunya.
Saat ini juga muncul wabah chikungunya yang berlangsung sejak awal tahun, pada Maret lalu terdapat 36 warga terkonfirmasi cikungunya dan pada April ini tercatat 12 kasus.
SEBUAH penyakit misterius telah menyebabkan sedikitnya 60 orang meninggal dunia di tengah-tengah wabah yang terjadi di Republik Demokratik Kongo, demikian ungkap para dokter.
SUPERMARKET di Negara Bagian New York dan sekitarnya membatasi pembelian telur akibat merebaknya wabah flu burung.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan penyakit Human metapneumovirus (HMPV) belum menjadi penyakit yang luar biasa atau wabah (outbreak) di Indonesia.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meminta peternak sapi di Jawa Timur untuk siaga 1 terhadap penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menurut dr. Nurmila, Sp.PD, M.Kes, HMPV dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan serius, terutama pada anak-anak dan lansia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved