Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
DUA desa di Kecamatan Waled, Kabupaten Cirebon yang terkena bencana banjir sejak sepekan terakhir terima bantuan sembako dari Yayasan Prima Ardian Tana (YPAT), kemarin.
Ratusan sembako, peralatan masak serta pakaian itu disalurkan relawan dari civitas akademi Politeknik Pariwisata Prima Internasional, LKP Pariwisata Prima langsung ke lokasi bencana.
Menurut Direktur Politeknik Pariwisata Prima Internasional Chondro Suryono bantuan itu merupakan upaya untuk meringankan beban para korban banjir. Di Desa Pangarengan, relawan menyalurkan bantua untuk 40 keluarga, sedangkan di Desa Mekarsari, Kecamatan Waled disebar bantuan untuk lima dusun dengan 23.000 warga.
‘’Kami berharap musibah ini segera berakhir sehingga warga dapat beraktivitas kembali seperti semula,’’ katanya di Cirebon, kemarin.
Dia juga menyebutkan, hingga saat ini para relawan dari Politeknik Prima masih terus memantau perkembangan dari warga korban banjir.
Baca juga : Longsor Hantam Pesantren, Lima Santri Putri Tewas
‘’Kami juga menerjunkan para mahasiswa yang memiliki mobilitas cukup tinggi, karena mereka masih muda jadi lebih gesit bergerak,’’ kata Chondro.
Keterlibatan mahasiswa itu, tambah Chondro, merupakan bagian dari pendidikan mengasah rasa empati sosial serta dapat melihat langsung situasi bencana.
Dia mengaku, kegiatan bakti sosial Politeknik Pariwisata Prima itu bukan yang pertama kalinya, melainkan sebuah kegiatan rutin jika ada musibah di Cirebon khususnya.
Sementara itu, Kuwu Desa Mekarsari Uman Jainus Nudin mengatakan, banjir di dusunnya ini tergolong cukup parah karena curah hujan cukup deras dan lama.
‘’Ratusan rumah terendam banjir dan sebagian besar perabotan rumah tangga tidak dapat diselamatkan. Namun syukurnya, tidak ada korban jiwa warga,’’ papar Uman.
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan sembako serta pakaian untuk warga, karena kondisi masyarakat memang sangat minim khususnya makanan dan pakaian. (RO/OL-2)
Saat SPMB tahap 2 ditutup, SMPN 1 Talun awalnya kurang 18 murid baru. Melalui optimalisasi, saat ini sudah masuk 11 siswa di SMPN 1 Talun.
Kerusakan jalan sudah lama. Lebih dari sepuluh tahun
Pemkab Cirebon melakukan sejumlah Langkah untuk meningkatkan investasi di wilayahnya, termasuk investasi dari luar negeri.
Sebanyak 35 titik jalan telah siap digarap seiring telah dilakukannya proses lelang
Harapannya, sekolah-sekolah di Cirebon juga bisa menjadi unggulan, bukan hanya sekolah-sekolah tertentu
Ada beberapa pekerjaan yang awalnya akan dianggarkan pada APBD perubahan 2025 nanti, namun diputuskan untuk diajukan perubahan pada APBD murni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved