Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOMPLEKS Kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan, Semarang, sempat terendam banjir saat hujan deras mengguyur Kota Semarang, Selasa (22/2) sore. Banjir menggenang sejak pukul 16.00 WIB dan langsung surut 1,5 jam kemudian.
Banjir mulai menggenangi kompleks kantor Gubernur pada pukul 16.00 WIB dan merendam Gedung B serta halaman parkir belakang. Puluhan motor dan mobil yang terparkir pun terendam. Namun kondisi itu hanya berlangsung 1,5 jam, mulai pukul 17.30 WIB air sudah surut.
Kabar kantornya kebanjiran ini pun sampai ke telinga Gubernur Ganjar Pranowo. Ganjar yang baru saja pulang roadshow pengecekan jalan rusak di wilayah pintura serta progres vaksinasi di Kudus pun langsung mengeceknya.
Ganjar tiba kantornya sekitar pukul 20.00 WIB. Saat datang, banjir di kantornya sudah surut. Ganjar kemudian menengok bagian parkir di belakang gedung B yang sempat ramai di media sosial karena terendam banjir setinggi lutut kaki orang dewasa.
"Niki wau dijebol pak (Ini tadi dijebol pak)," ujar salah seorang ASN Pemprov menunjuk tanggul pagar dari proyek pembangunan gedung DPRD Jateng.
Ganjar pun langsung menuju ke area pembangunan dan bertanya pada pengelola proyek. Pada Ganjar, pengelola menyebut jika banjir diakibatkan aliran air dari arah Jalan Menteri Supeno yang masuk ke kompleks Gubernuran melalui pintu belakang dekat Gedung F atau Gedung Dharma Wanita.
"Ini nggak pernah sampai begini lho pak, kalau saya dengar dari penjelasan Anda, kemudian tadi tanggul kecil itu dijebol, ya airnya tidak bisa mengalir karena tanggul kecilnya itu. Saya minta selama cuaca seperti ini tidak usah ditanggul dulu," ujar Ganjar pada pengelola proyek.
Ia kemudian mengecek Jalan Menteri Supeno dekat Masjid At-Taqwa yang juga diduga jadi sumber banjir di kantornya. Saat melihat gorong-gorong, Ganjar langsung meminta stafnya menugaskan Dinas PU guna melakukan pengerukan.
Ditemui usai melakukan pengecekan, Ganjar mengaku kaget mendapat laporan bahwa kompleks kantornya terendam banjir. Ganjar heran karena hal ini belum pernah terjadi, bahkan ketika Semarang dilanda hujan deras selama 2 hari pada 6-7 Februari lalu.
"Agak aneh, pada saat saya masih di kudus, dilapori kondisi kantor banjir itu, aneh menurut saya karena di bagian parkir itu airnya nggak bisa keluar, itu impossible pasti ada yang tersumbat.," ujarnya.
Ganjar mengatakan, dari hasil pantauannya ada dua penyebab kompleks gubernuran kebanjiran. Yakni akibat adanya tanggul dari pagar pengerjaan proyek dari DPRD Jateng dan dari saluran air di belakang kantornya yang mengalami sedimentasi.
"Maka ketahuan pembangunan gedung DPRD ini, karena ternyata antar bangunan ini sampai dengan pintu pagar di sana, di mana yang di bawah itu biasanya dipakai untuk jalur parkir termasuk seandainya air lewat itu sebenarnya sudah miring, jadi nyaris sebenarnya tidak mungkin ini banjir," tutur Ganjar.
"Ternyata ada tanggul kecil di situ, ada tanggul kecil yang menutup antara gedung ini sampai pagar sana, jadi betul-betul air nggak punya kesempatan lewat," jelasnya.
Ia pun telah meminta pengelola proyek untuk tidak membuat tanggul di areal pagar proyek. Selain itu, Ganjar juga mengecek bagian belakang kantornya dan memerintahkan Dinas PU untuk mengeruk saluran air yang terjadi sedimentasi.
"Tadi saya minta untuk malam ini sampahnya dikeruk, sedimennya dikeruk. Saya khawatir nggak kelihatan itu yang masuk di sana di dalamnya tersumbat atau tidak. Kalau itu sudah bisa dibolong, terus kemudian bisa diambil sampahnya mudah mudahan lebih lancar," ucap Ganjar.
Di sisi lain, Ganjar yang mendapat laporan bahwa kawasan Simpang Lima tergenang banjir tinggi juga langsung menghubungi BBWS Pemali-Juana dan Kepala Daerah setempat untuk segera mengaktifkan seluruh pompa yang ada di Kota Semarang.
"Tadi saya juga sempat kontak Wali Kota dan BBWS agar semua pompa di-onkan seluruh Semarang. Maka kurang lebih 1 jam yang Simpang Lima juga sudah surut," jelasnya. (RO/OL-09)
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
KAI Wisata menyiapkan paket wisata Lawang Sewu Night Tour menikmati suasana gedung bersejarah Lawang Sewu yang ada di Semarang, Jawa Tengah.
Dalam acara itu digelar berbagai kegiatan mulai dari flashmob, lomba line dance, talkshow dengan tema “Perempuan Berdaya dan Berbudaya”, hingga fashion show dan parade busana nusantara.
Sepintas mirip rawon, tetapi asam-asam daging dari warung Asem-Asem Koh Liem memiliki cita rasa asam berkat penggunaan asam jawa, tomat, dan belimbing wuluh.
PERAYAAN tahun baru imlek tinggal 10 hari lagi. Tahun Baru Imlek 2575 bakal berlangsung pada 10 Februari 2024 mendatang. Simak rekomendasi destinasi wisata libur Imlek berikut ini.
tempat wisata di Semarang dengan daya pikatnya tersendiri, mulai dari bangunan bersejarah, taman rekreasi hingga wisata alam.
Libur panjang tengah semester menjadi salah satu periode yang paling dinanti oleh industri pariwisata dan perhotelan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved