Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Presiden Ingin Pembebasan Lahan Kereta Api Sulsel Selesai Maret

Lina Herlina
10/2/2021 14:59
Presiden Ingin Pembebasan Lahan Kereta Api Sulsel Selesai Maret
Febry Calvin Tetelepta.(MI/Lina Herlina.)

PEMBEBASAN lahan pembangunan rel kereta api Trans Sulawesi harus kelar pada Maret 2021. Hal itu ditegaskan Febry Calvin Tetelepta, Deputi 1 Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Rabu (10/2).

Pada Rapat Koordinasi Pembagunan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Gubernur Sulsel, dia akan memastikan lagi pada 22 Februari mendatang ke semua kantor pertanahan kabupaten/kota serta provinsi yang lahannya dilewati jalur kereta api di Maros dan Pangkep.

"Nanti kami data semua dengan sangat mendetail sehingga kerja sama yang sangat serius dengan kantor-kantor pertanahan di kabupaten atau provinsi harus didorong dengan baik. Anggaran sudah tersedia tinggal daerah memanfaatkan itu," tegas Febry.

Terkait lahan yang harus selesai Maret mendatang, Febry menambahkan itu karena harus tuntas sampai Makassar. "Kami mendorong supaya 2023 prosesnya selesai semua. Prinsipnya, suatu program ketika masuk PSN harus selesai sebelum Presiden Jokowi turun dari jabatannya. Pada 2024 harus selesai semua. Dalam konteks itu kami mendorong kereta api Makassar-Parepare harus selesai sebelum itu," tambahnya.

Kalau pembebasan lahan tidak tuntas, Febry mengatakan, tidak ada proses mundur atau pembatalan proyek. "Kami dorong. Kita belajar optimistis ini bisa kelar. Atas perintah Presiden ini harus jalan mengatasi the bottlenecking. Makanya kami di sini datang langsung dan bertanggung jawab melihat proses pembebasan lahan," katanya.

Proyek pembangunan rel kereta api Trans Sulawesi Makassar-Parepare dilaksanakan sejak Agustus 2014 dengan panjang lintasan 142 kilometer. Jumlah stasiun 16 dengan investasi sebesar Rp8,25 triliun untuk empat segmen, yaitu segmen B Pallanro-Takkalasi, segmen C Takkalasi-Taneter Rilau, segmen D Tanete Rilaua-Mandai, Maros dan Pangkep, serta lintas cabang.

Skema pendanaan pembangunan rel kereta api itu dari APBN sebesar Rp6 triliun, APBD Rp8,8 miliar hanya untuk pengadaan tanah, serta kerja sama pemerintah dan badan usaha (PKBU) sebesar Rp2,1 triliun. Ini terdiri atas capex Rp1 triliun dan operasional dan pemeliharaan Rp1,1 triliun.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur Jumardi mengungkapkan,  pembangunan jalur kereta api tersebut dibangun di atas 7.113 bidang lahan dengan target operasi 2021 untuk wilayah Pallanroe-Taneter Rilau dan Garongkong-Tonasa.

Status terakhir pembagunan rel tersebut untuk pengadaan lahan dan konstruksi segmen B sepanjang 26,1 kilometer dan segmen C sepanjang 16,1 kilometer sudah tuntas. Untuk akses Tonada 9,7 kilometer baru rampung tahun ini, termasuk segmen A Soreang-Pallanroe sepanjang 23 kilometer baru rampung 2023. Akses Garongkong sepanjang 4,7 kilometer lahan sudah selesai dan konstruksi 70%. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya